Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilelang, Sabuk "Rumble in the Jungle" Muhammad Ali Laku Rp 91 Miliar

Kompas.com - 29/07/2022, 14:27 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Hypebeast

KOMPAS.com - Sabuk "Rumble in the Jungle" yang pernah diraih oleh Muhammad Ali laku dalam sebuah pelelangan dengan nilai Rp 91 miliar.

Ya, sabuk juara tersebut kini sudah berpindah tangan ke pemilik klub National Football League (NFL) Indianapolis Colts, Jim Irsay.

Irsay berhasil mendapatkan barang memorabilia yang pernah dimiliki Ali setelah mengikuti lelang Heritage Auction.

Dia menjadi penawar tertinggi dalam pelelangan yang digelar di Dallas, AS Minggu (23/7/2022) lalu.

Perjuangan selama lelang

Irsay berhasil membawa pulang sabuk "Rumble in the Jungle" dengan cara yang tidak mudah.

Dia terlebih dulu harus bertarung dengan penawar lain dan untungnya Irsay berhasil keluar sebagai pemenang.

Irsay sebenarnya merupakan pengagum atas koleksi-koleksi yang berkaitan dengan petinju kelahiran Kentucky, AS tersebut.

Mulai dari jubah tahun 1965 setelah nama Ali berubah dari Cassius Clay, atau sepatu yang dikenakan dalam pertarungan "Thrilla in Manila" 1975 melawan Joe Frazier.

"Setelah beberapa jam menyaksikan dua penawar bolak-balik melewati sabuk, ini terbukti menjadi pertempuran yang layak untuk 'Rumble' itu sendiri."

Demikian penjelasan yang disampaikan Chris Ivy selaku Direktur Lelang Olahraga Heritage dalam sebuah pernyataan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by The Jim Irsay Collection (@thejimirsaycollection)

Sejarah sabuk "Rumble in the Jungle"

Sebagai petinju kenamaan, Ali memang dikenal karena rekor tinju 37 kemenangan KO dan hanya kalah 5 kali.

Tidak mengherankan jika segala sesuatu yang berhubungan dengannya menjadi pusat perhatian banyak orang.

Termasuk sabuk "Rumble in the Jungle" yang sekarang sudah jatuh ke pemilik baru.

Perlu diketahui bahwa sabuk tersebut memang layak dibanderol selangit lantaran Ali mendapatkannya dengan cara yang tidak mudah.

Pasalnya dia harus meladeni perlawanan sengit dari George Foreman di Kinshasa, Zaire, Kongo tahun 1974 silam.

Di sana Ali berhasil mengangkat sabuk juara kelas berat. Gelar ini berhasil dia rengkuh usai bertekuk lutut dari Joe Frazier di New York, AS tahun 1971.

Itu merupakan sabuk juara WBC yang tidak sekadar penuh sejarah, namun menjadi ajang bagi Ali naik ke ring tinju.

Karena Ali sempat dicabut lisensi tinju dan gelar WBA-nya setelah menolak terlibat dalam Perang Vietnam.

Dia berani mengambil keputusan tersebut lantaran sadar dan tidak ingin melanggar keyakinannya sebagai Muslim.

Berawal dari situ, Ali seolah "ditelanjangi" dan memerlukan waktu selama tujuh tahun sebelum melakoni duel melawan Foreman.

Ali berhasil menyudahi pertandingan atas Foreman pada ronde kedelapan.

Baca juga: Lukisan Langka Karya Muhammad Ali Terjual Belasan Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hypebeast
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com