Hasilnya didapati bahwa pola makan itu membantu menurunkan peradangan dan stres oksidatif.
Keduanya merupakan faktor penyebab terjadinya demensia dan penurunan kognitif.
Baca juga: Mengapa Diet Mediterania Bisa Amat Populer?
Majunya ilmu pengetahuan telah menunjukkan dampak peradangan yang bisa mempercepat proses penuaan.
Menurut analisis Aging Research Review, peradangan kronis tingkat rendah menjadi faktor dalam banyak penyakit kronis.
Faktor tersebut juga menjadi biang di balik penyakit yang biasanya terjadi pada usia tua.
Di samping itu analisis mendapati manfaat omega-3 untuk membantu mengurangi peradangan seiring bertambahnya usia.
Studi lain yang diterbitkan di The British Journal of Nutrition turut menunjukkan omega-3 membantu mengurangi peradangan seiring bertambahnya usia.
Itu bisa dirasakan apabila orang-orang mengonsumsi omega-3 bebarengan dengan biji-bijian, serat, buah, dan sayuran.
Baca juga: 6 Kebiasaan Baik untuk Lindungi Tubuh dari Peradangan Kronis
Sebagian orang memilih mengonsumsi suplemen nutrisi tertentu ketika usianya menua.
Padahal menurut beberapa penelitian, diet seimbang yang menggabungkan banyak nutrisi lebih efektif ketimbang mengonsumsi suplemen nutrisi.
Orang-orang yang mulai menua sebaiknya mengonsumsi semua zat gizi makro dan mikro melalui berbagai makanan.
Mulai dari biji-bijian, lentil, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.
Dengan pola pikir seperti itu mereka dapat menjalankan pola makan seimbang, sekaligus menua secara sehat.
Karena makanan yang mereka konsumsi berfokus pada pembatasan konsumsi gula tambahan dan makanan olahan.
Saran tersebut terungkap dalam artikel ilmiah yang diterbitkan di International Journal of Molecular Sciences tahun 2021.
Baca juga: Diet Sehat dan Seimbang adalah Kunci Umur Panjang, Benarkah?