Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi "Menonton" Horor dengan Telinga, Bukan Mata...

Kompas.com - 31/07/2022, 05:29 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Lalu, De Majestic dipilih sebagai lokasi pemutaran audio ini karena nilai sejarah.

“Alasan milih, bukan karena mists. Memang ada urban legend-nya, tapi kita milih Majestic karena De Majestic itu adalah ikon perfilman Indonesia."

"Karena di sini tempat film Indonesia pertama dibuka, Lutung Kasarung,” kata Teddy.

Teddy juga menceritakan tentang hal-hal “di balik layar”, salah satunya soal pemilihan talent.

Dia mengatakan, talent pengisi suara dipilih melalui proses casting ketat. Sebab, dia ingin karakter dalam pertunjukannya menjadi “hidup”.

Nah ganggu banget kan suara si Bita? (salah satu karakter dalam pertunjukan). Kita cari gimana caranya karakternya itu bisa membangkitkan empati orang, gimana orang bisa kesal, bisa marah, Jadi harus hidup,” ujar dia lagi.

Kemudian untuk proses pengerjaan, Teddy mengatakan pihaknya bekerja dengan cara yang mirip seperti pembuatan film animasi.

Mereka menyiapkan naskah terlebih dahulu, merekam dialog, dan melihat kekosongan atau kekurangannya.

Unsur-unsur lain seperti efek suara, musik, dan memikirkan kapan dan di mana kesunyian harus dimasukkan menjadi hal yang berperan dalam kengerian karya ini.

Silence bisa jadi sesuatu yang mengerikan. Jadi kita gak bisa terus bunyi, karena diam itu buat meningkatkan kesan horor dan membuat orang merasa terancam dan gelisah,” kata Teddy.

Dia mengatakan bahwa Los Harewos Audio Experience menyisipkan suara dengan frekuensi rendah yang akan membuat penonton merasa gelisah dan tidak nyaman.

Lalu untuk ke depan, Teddy berharap dapat membuat proyek serupa dengan kualitas yang lebih baik.

“Kita evaluasi, kita pengen kasih yang lebih bagus. Kalau saya sih pingin kasih pengalaman yang lebih dari ini, yang secara psikologis membuat penonton bisa berempati pada karakter,” cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com