Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Mengapa ASI Penting Untuk Mencegah Stunting?

Kompas.com - 31/07/2022, 19:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Ancaman susu pengganti dan makanan pendamping ASI (MPASI) dini mulai muncul. Seakan-akan memberi makan bayi di usia 4 atau 5 bulan bisa mengganti kebutuhan ASI nya.

Padahal, di usia 6-8 bulan saja kebutuhan ASI masih 70%. Makanya makanan pertama tersebut disebut makanan pendamping ASI. Bukan pengganti ASI. Sekali lagi, saatnya seorang ibu harus belajar.

Bukan rahasia umum lagi, media sosial sudah menjadi sarana ‘panduan praktis’ para orangtua masa kini.

Aneka anjuran hingga jualan ramai bersliweran. Sementara buku panduan nasional Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang disusun oleh 13 organisasi kesehatan Republik Indonesia (termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia) jarang ditengok apalagi dipahami. Banyak nakes pun tidak memberi edukasi sesuai buku KIA tersebut.

Baca juga: Antipanik Saat Hadapi Masalah Menyusui Bayi Baru Lahir

Lebih mengenaskan, ASI hanya dipromosikan selama 6 bulan pertama. ASI eksklusif saja. Sesudah itu, nakes menganjurkan aneka susu pengganti.

Ada yang berani bilang bahkan, ASI cuma buat anaknya ‘lengket’ sama ibunya saja. ASI miskin zat besi. Orangtua dicap pelit tidak mampu membelikan sufor buat anaknya.

Betapa mirisnya ranah edukasi PMBA (pemberian makan bayi dan anak) di negri ini. Sementara badan kesehatan dunia, WHO sendiri menganjurkan ibu tetap menyusui hingga anak 2 tahun atau lebih – dengan MPASI berkualitas di usia 6 bulan, sebagai PENDAMPING ASI.

Sekali lagi, menyusui anak bukan hanya cuma memberi ASI.

Saat seorang ibu menyusui, baik ibu dan anak sama-sama belajar hal-hal baru sebagai modal tahapan tumbuh kembang selanjutnya, mulai dari stimulasi oromotor bayi, mengenali lapar dan kenyang, memahami perilaku anak yang belum bisa bicara, hingga melatih kesabaran, ketelatenan dan keuletan.

Hal yang amat langka di generasi gas pol yang dihujani banyak tawaran kepentingan.

Baca juga: 7 Asupan Kaya Nutrisi untuk Ibu Selama Masa Menyusui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com