Membekukan ASI memang menjadi salah satu cara supaya tidak rusak. Tapi, cara ini tidak boleh dilakukan sembarangan.
Karena ada sejumlah cara yang wajib diikuti. Simak yang berikut ini:
ASI yang sudah dipompa sebaiknya segera dimasukkan ke dalam kantong penyimpanan atau wadah food grade.
Pastikan bahwa wadah yang digunakan dalam keadaan bersih dan tutup rapat yang terbuat dari kaca atau plastik.
Perlu diingat bahwa ibu wajib memberi ruang sekitar 2,5 centimeter dari batas teratas ASI dengan ujung wadah.
Pasalnya ASI bisa mengembang ketika dibekukan di dalam kulkas.
Ukuran yang tepat untuk menyimpan ASI sekitar 57-113 gram dalam botol atau tas.
Tujuannya supaya ASI yang sudah dipompa lebih cepat membeku dan mencair secara lebih cepat.
Ibu perlu menuliskan tanggal kapan ASI dipompa pada label di setiap wadah penyimpanan.
Prinsip "first in first out" bisa diterapkan ibu agar kualitas ASI yang disimpan di dalam kulkas tetap terjaga.
Caranya adalah menggunakan ASI yang lebih dulu dibekukan supaya tidak terbuang percuma.
Akan tetapi jika ibu terus memompa dan menyimpan banyak stok ASI di kulkas, tidak ada salahnya membuang ASI yang sudah disimpan terlalu lama.
ASI dapat disimpan dalam kantong pendingin berinsulasi dengan cooler bag hingga 24 jam saat bayi diajak bepergian.
Begitu tiba di tempat tujuan, ASI sebaiknya segera digunakan, disimpan di lemari es, atau dibekukan.
Selain membekukan, ibu wajib mengetahui cara mencairkan ASI. Supaya lebih jelas simak cara-caranya berikut ini: