Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Atasi Anak yang Cemas untuk Kembali ke Sekolah

Kompas.com - 02/08/2022, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merupakan hal yang wajar apabila anak merasakan kecemasan sebelum kembali bersekolah setelah masa liburan selesai.

Mereka mungkin saja kepikiran dengan tugas-tugas yang akan dihadapi, situasi kelas baru, maupun sifat guru yang mengajar.

Pikiran-pikiran tersebut jika dibiarkan membuat si kecil takut kembali bersekolah dan hal ini menjadi tantangan bagi orangtua.

Menurut dokter spesialis anak Cleveland Clinic, Ellen Rome, MD, orangtua sebaiknya membangun kekuatan anak.

Dengan begitu kekhawatiran yang dirasakan anak terhadap sekolahnya dapat diantisipasi olehi orangtua.

"Anak dapat merasakan tekanan untuk mengatasi semua perubahan," kata Rome dilansir dari Health Essentials.

Baca juga: Kecemasan dan Serangan Panik Bisa Bikin Hangover, Apa Sebabnya?

Lantas, bagaimana sih supaya anak pede kembali bersekolah tanpa rasa cemas? Simak penjelasan Rome berikut ini.

1. Bangun rutinitas pagi

Memulai pagi hari dengan rutinitas yang baik tidak hanya bermanfaat bagi orang dewasa, tapi juga untuk anak.

Karena alasan itulah Rome menyarankan orangtua untuk membangun kebiasaan pagi hari pada anaknya.

Misal, dengan membantu anak yang usianya masih belia untuk menyiapkan seragam sekolah ketika malam hari sebelumnya.

Orangtua juga bisa memastikan alarm disetel dengan benar supaya anak bisa terbangun.

2. Dampingi anak

Orangtua bisa mendampingi anak pada hari pertama ketika mereka kembali bersekolah

Jika tidak, ajak anak untuk pergi ke sekolah beberapa hari sebelum masa belajar mereka dimulai.

"Bersama (anak), orangtua dapat menemukan loker, ruang kelas, dan kamar mandi," saran Rome.

"Anda dapat membantu anak menavigasi hari pertama sekolah dengan mengungkapnya," sambung dia.

3. Komunikasi yang baik

Orangtua seringkali terlalu sibuk dengan ponsel pintarnya, termasuk ketika mereka mendampingi anaknya kembali ke sekolah.

Padahal anak membutuhkan komunikasi yang baik dengan orangtuanya sebelum kembali bersekolah.

Karena alasan itu Rome meminta orangtua menyimpan ponsel pintarnya untuk sementara waktu.

"Ketika anak ingin bicara pada waktu yang tidak tepat, berlatihlah tidak menggunakan ponsel pintar," kata Rome.

"Itu tidak hanya membantu anak memberi mereka perhatian menuh dan mencontohkan perilaku yang baik."

Baca juga: Ketahui Gejala dan Cara Mengatasi Kecemasan pada Pria

Di sisi lain Rome meminta orangtua untuk memanfaatkan waktu ketika di kendaraan supaya ngobrol dengan anak.

Pasalnya si kecil mungkin membutuhkan waktu untuk berbicara secara santai atau merasa lebih aman.

Lebih lanjut, dia menyarankan sejumlah tips agar obrolan anak dengan orangtua menjadi cair.

Misalnya orangtua menanyakan pengalaman baik, buruk, lucu, memalukan yang dirasakan anak ketika di sekolah.

Rome juga menambahkan, orangtua penting untuk membangun komunikasi dua arah ketika berbicara dengan anaknya.

"Anak dapat menjelaskan kepada mereka bagaimana Anda menangani waktu stres dalam hidup diri sendiri," kata dia.

 

4. Hati-hati hadapi anak yang cemas atau depresi

Rome merekomendasikan orangtua supaya bisa membedakan anak yang depresi atau cemas.

Karena kedua istilah tersebut sering disamakan, disalahartikan, dan tertukar maknanya.

"Bagi anak dengan serangan panik, orangtua bisa mengajari mereka box breathing," saran Rome.

"Anda dapat membayangkan persegi dan bernapas dalam dua sisi dan menghembuskan pada dua sisi, kemudian sisi-sisinya bisa semakin lambat."

Untuk masalah ini, Rome meminta orangtua bekerja sama dengan sekolah jika anak merasakan depresi atau cemas.

"Jelaskan kepada guru jika anak saya sepertinya tidak fokus, memanggil keluar (kelas) bisa membuatnya lebih cemas," tutur Rome.

"Inilah yang berhasil bagi kami untuk membantunya mendengarkan," lanjut dia.

Baca juga: 5 Tips Meredakan Kecemasan yang Mengganggu Tidur

Supaya anak tidak stres, ada beberapa tips dari Rome yang bisa dicontoh orangtua, yakni:

  • Menyentuh bahu anak ketika guru lewat
  • Menjauhkan anak dari tempat duduk temannya yang menyebabkan stres
  • Bekerja sama dengan guru jika anak menunjukkan tanda depresi atau cemas.

5. Perhatikan pola makan dan tidur

Orangtua wajib memastikan jam tidur anaknya cukup sebelum kembali bersekolah.

Dalam hal ini, sebagian besar anak membutuhkan 9,5 jam tidur pada setiap malam.

"Kopi, soda, atau minuman energi dengan kafein tinggi, anak-anak bisa menyadari kafein adalah obat 24 jam yang dapat mengganggu tidur mereka," ungkap Rome.

Orangtua juga perlu memastikan kapan anak memakai ponsel pintar mereka agar tidak tidur terlalu larut.

Baca juga: Waspadai, 3 Bentuk Kecemasan yang Pengaruhi Produktivitas

Hal yang tidak boleh dilupakan orangtua adalah kebutuhan makannya.

Orangtua bisa memastikan apa camilan anak maupun menu makan pagi, siang, dan malam.

"Mereka perlu dibiasakan makan sebelum sekolah, terutama untuk energi yang akan bertahan hingga waktu makan siang," kata Rome.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com