Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Kembar Siam Asal Brasil Berhasil Dipisahkan dengan Bantuan VR

Kompas.com - 02/08/2022, 20:25 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Bayi kembar siam asal Brasil, Bernado dan Arthur Lima yang berusia 3 tahun berhasil dipisahkan.

Operasi kembar siam pun dilakukan secara terpisah. Si kembar ditangani tim medis yang ada di Rumah Sakit Rio de Janeiro, Brasil. Sedangkan arahan diberikan dengan bantuan teknologi virtual reality (VR) dari tim medis yang ada di Rumah Sakit Great Ormond Street, London, Inggris.

Sebagaimana dilansir BBC, badan amal yang membantu menanganinya, Gemini Untwined mengatakan bahwa proses operasi ini merupakan yang paling rumit.

Sebelumnya, tim medis menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menguji coba teknik yang digunakan dalam pemisahan bayi kembar siam berdasarkan pemindaian CT dan MRI.

Badan amal itu juga menyebutkan bahwa proses operasi dengan bantuan VR ini merupakan pertama kalinya, yang mana ahli bedah di negara berbeda saling terhubung di ruang operasi secara bersamaan.

Bernado dan Arthur menjalani tujuh kali operasi yang memakan waktu lebih dari 27 jam. Di akhir sesi pembedahan, tercatat ada 100 staf medis yang terlibat.

Berbicara tentang aspek teknologi VR, CEO Gemini Untwined, Jeelani mengatakan bahwa proses pemisahan ini sangat luar biasa.

"Dalam beberapa hal, operasi ini dianggap yang paling sulit di zaman kita sekarang. Tim medis melakukannya dalam VR dan merupakan pekerjaan manusia di Mars," ungkapnya sembari menggambarkan bahwa teknologi ini secanggih inovasi ruang angkasa.

Baca juga: Setelah Unreal Engine, Upie Guava Garap Video Musik dengan Teknologi VR

Dia juga mengatakan bahwa sebelumnya upaya pemisahan sempat gagal karena anatomi tubuh laki-laki yang rumit, terlebih pada jaringan parut.

Ada beberapa prosedur yang berisiko.

Tetapi, setelah operasi dilakukan selama 27 jam, bahkan tim medis hanya istirahat 15 menit untuk makan dan minum, hasilnya operasi pun dinyatakan berhasil dan itu merupakan suatu hal yang luar biasa.

Keluarga bayi kembar siam pun merasakan kebahagiaan yang terpancar dari raut wajahnya.

Seperti tindakan operasi kembar siam yang lainnya, setelah dipisahkan, bayi akan menyesuaikan diri terkait tekanan darah dan detak jantung, hingga mereka bisa bertemu empat hari kemudian dan saling berjabat tangan.

Sejauh ini, kondisi Bernado dan Arthur baik-baik saja di rumah sakit. Keduanya akan didukung dengan rehabilitas untuk pemulihan selama enam bulan.

Baca juga: Bayi Kembar Siam di Bandung Barat Bakal Jalani Operasi Pemisahan Tubuh Bulan Depan

Kembar siam craniopagus

Kondisi kembar siam Bernado dan ArthurBBC /PA Media Kondisi kembar siam Bernado dan Arthur

Bagi badan amal Gemini Untwined, ini adalah prosedur operasi pemisahan antara bayi kembar siam yang ke-6.

Mereka sebelumnya telah berhasil memisahkan anak kembar dari Pakistan, Sudan, Israel dan Turki.

Pada kasus Bernado dan Arthur, Jeelani memimpin prosedur tersebut bersama dengan Dr Gabriel Mufarrej, kepala bedah anak di Instituto Estadual do Cerebro Paulo Niemeyer di Brasil.

Dr Mufarrej mengatakan bahwa rumah sakit di Rio de Janeiro tersebut sudah merawat keduanya selama dua setengah tahun sampai prosedur pemisahan itu dilakukan.

"Sejak orangtua dan bayi kembar siam mereka datang ke kami untuk mencari bantuan. Mereka sudah menjadi bagian dari keluarga kami di rumah sakit ini."

"Kami senang operasi berjalan lancar dan berjalan baik," papar Dr Mufarrej.

Perlu diketahui, Bernado dan Arthur merupakan bayi berusia 3 tahun mengalami kondisi kembar siam yang disebut craniopagus, yaitu kembar dengan otak yang menyatu.

Menurut badan amal tersebut, satu dari 60.000 kelahiran bisa mengalami kembar siam dan hanya 5 persen di antaranya kemungkinan mengalami craniopagus.

Baca juga: Kisah Yuliana-Yuliani, Kembar Siam Dempet Kepala Operasi Tahun 1987

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com