Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kembar Siam, Penyebab hingga Jenis-jenisnya

Kompas.com - 03/08/2022, 05:05 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelahiran bayi kembar tampaknya menjadi satu hal yang diidam-idamkan sebagian orangtua.

Meski begitu, bayi kembar memiliki risiko tersendiri. Pada beberapa kasus, janin di dalam kandungan bisa tumbuh dan lahir secara fisik terhubung satu sama lain. Kondisi ini disebut sebagai kembar siam.

Melansir laman Mayoclinic, kembar siam berkembang ketika embrio awal terpisah sebagian untuk membentuk dua individu.

Dua janin tersebut akan berkembang, namun beberapa kelainan yang jarang terjadi bisa membuat keduanya menyatu secara fisik, paling sering di dada, perut atau panggul.

Beberapa kasus kembar siam juga ditandai dengan lebih dari satu bagian tubuh yang menyatu, seperti di organ bagian dalam hingga otak.

Seiring kemajuan teknologi dan dunia medis dalam pembedahan, bayi kembar siam memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.

Tetapi keberhasilan pasca-operasi bergantung pada kondisi kembar siam yang dialami, berapa banyak dan organ apa saya yang dapat dipisahkan serta pengalaman hingga jam terbang tim bedah.

Baca juga: Kisah Yuliana-Yuliani, Kembar Siam Dempet Kepala Operasi Tahun 1987

Gejala kembar siam dan penyebabnya

Kembar siam Brasil Bernardo (kiri) dan Arthur dengan orang tua mereka Adriely (kiri, belakang) dan Antonio Lima, di Brasil: si kembar lahir dengan satu otak yang sama telah dipisahkan dalam operasi kompleks yang disiapkan dokter dengan bantuan  realitas maya. AFP/Arthur PEREIRA Fitamarela Kembar siam Brasil Bernardo (kiri) dan Arthur dengan orang tua mereka Adriely (kiri, belakang) dan Antonio Lima, di Brasil: si kembar lahir dengan satu otak yang sama telah dipisahkan dalam operasi kompleks yang disiapkan dokter dengan bantuan realitas maya.

Tidak ada tanda atau gejala khusus yang dapat mengindikasikan kehamilan kembar siam.

Pada umumnya, ibu hamil dapat merasakan tanda kehamilan seperti anak kembar biasanya.

Beberapa gejala yang dirasakan mulai dari rahim yang tumbuh lebih cepat dibandingkan janin tunggal. Beberapa kemungkinan lainnya ibu hamil merasa lebih cepat lelah, mual dan muntah di trimester pertama.

Untuk mendeteksinya, kembar siam dapat didiagnosis sejak awal kehamilan menggunakan USG standar.

Faktor risiko kembar siam bisa dikatakan sebagai kondisi yang langka dan penyebabnya juga belum jelas.

Beberapa teori menyebutkan bayi kembar siam disebabkan karena adanya keterlambatan perkembangan embrio menjadi janin di fase awal kehamilan.

Misalnya pada kembar identik dapat terjadi ketika sel telur yang dibuahi membelah dan berkembang menjadi dua janin.

Dalam periode delapan sampai 12 hari setelah pembuahan, lapisan embrio yang akan membelah membentuk janin hingga organ dan struktur tertentu.

Pada kasus kembar siam, proses embrio membelah menjadi janin menjadi lebih lambat. Biasanya memerlukan 13 sampai 15 hari pembuahan, yang kemudian prosesnya berhenti sebelum selesai.

Sehingga janin secara fisik saling menyatu dan tumbuh di dalam rahim sampai waktunya lahir.

Baca juga: Bayi Kembar Siam di Bandung Barat Butuh Bantuan untuk Operasi Pisah Tubuh

Jenis-jenis kembar siam

Kondisi kembar siam Bernado dan ArthurBBC /PA Media Kondisi kembar siam Bernado dan Arthur

Kembar siam dapat diklasifikasikan berdasarkan organ mana saja yang terhubung. Sebetulnya, setiap anatomi dari setiap bayi kembar siam memiliki struktur yang tidak bisa disama-ratakan.

Tetapi klasifikasinya secara umum dapat dibedakan menjadi sembilan jenis. Berikut pemaparan selengkapnya.

1. Thoracopagus

Kondisi ini merupakan kasus kembar siam yang paling umum. Janin di dalam kandungan tumbuh dengan bagian perut yang menyatu.

Posisi keduanya biasanya saling berhadapan. Kemungkinan mereka memiliki organ hati yang sama, kemungkinan lain juga berbagi jantung dan usus bagian atas.

2. Omphalopagus

Kembar omphalopagus biasanya menempel pada bagian pusar. Beberapa kasus keduanya memiliki masing-masing organ, namun beberapa berbagi bagian bawah usus kecil dan usus besar.

3. Pygopagus

Kondisi ini memungkinkan janin menyatu pada bagian dasar tulang belakang. Dalam beberapa kasus, bayi kembar pygopagus berbagi saluran pencernaan bagian bawah dan berbagi organ genital dan saluran kemih.

4. Rachiopagus, ischiopagus dan parapagus

Ketiga jenis kembar siam tersebut seringkali ditandai dengan bagian bawah tubuh yang menyatu.

Kondisi kembar rachiopagus terjadi pada tulang belakang yang menyatu. Jenis kembar ini cukup langka.

Sementara pada ischiopagus bergabung pada bagian panggul. Pada kasus ini bayi kembar berbagi saluran pencernaan bagian bahwa, hati, organ genital dan saluran kemih.

Untuk kasus parapagus seringkali menyatu berdampingan di panggul dan sebagian atau seluruh perut dan dada, tetapi dengan kepala terpisah.

5. Craniopagus

Seperti kasus bayi kembar siam asal Brasil, kondisi ini ditandai dengan bagian kepala yang menyatu.

Biasanya mereka memiliki otak yang terpisah, tetapi mungkin berbagi beberapa jaringan otak di dalamnya.

6. Cephalopagus

Kondisi ini merupakan kembar siam pada bagian kepala dan dada yang menyatu. Bergabung di wajah dan tubuh bagian atas.

Beberapa kondisi membuat wajah berada di sisi berlawanan, dan cenderung berbagi otak. Kondisi ini juga cukup tinggi risikonya akan kematian.

Baca juga: RSUD Provinsi Riau Berhasil Operasi Bayi Kembar Siam Tempel Mulut 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com