Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mengiris Alpukat dengan Pisau Logam, Mengapa?

Kompas.com - 03/08/2022, 07:07 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nampaknya, mulai saat ini kita perlu berhati-hati dalam menentukan pisau untuk mengiris alpukat.

Ya, selain perlu memperhatikan jenis dan bentuk pisau, rupanya kita harus hati-hati saat memilih bahan pisaunya.

Pasalnya, pisau logam rupanya tidak bisa digunakan untuk mengiris buah hijau ini.

Nah, apa sebabnya?

Mengutip situs Allrecipes via Tasting Table, mengiris alpukat dengan pisau logam dapat mempercepat perubahan warna menjadi kecoklatan, yang tentu tak diinginkan jika kita hanya ingin memakan separuh alpukat saja dan menyimpan separuhnya lagi untuk dikonsumsi kemudian.

Allrecipes menambahkan, perubahan warna tersebut disebabkan karena pisau stainless steel mengandung tembaga dan besi yang mengaktifkan enzim yang dapat mengubah warna daging buah menjadi coklat dengan adanya bantuan dari oksigen.

Nah, warna kecokelatan ini dapat membuat alpukat busuk sebelum waktunya.

Menurut ahli biokimia Anne Marie Helmenstine, Ph.D., proses perubahan warna dengan bantuan oksigen itu dinamakan oksidasi.

Proses oksidasi itu dapat terjadi jika sebuah molekul atau atom terpapar kadar oksigen yang meningkat dan mulai kehilangan elektron.

Nah untuk mencegahnya, clebrity chef dan pembawa acara Storyteller in the Kitchen, Nick Stellino, merekomendasikan agar kita mengiris alpukat dengan pisau plastik atau keramik, bukan dengan pisau logam.

Jadi, jangan sampai salah ya.

 Baca juga: Tips Menyimpan Alpukat agar Tetap Segar dan Bertahan Lebih Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com