Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Setiap harinya, kita pasti berbicara dengan orang lain. Kemampuan ini sejatinya telah terbentuk sejak kecil. Meskipun begitu, realitasnya tak semua orang mampu berkomunikasi dengan baik.
Penyampaian makna dan maksud dengan tepat adalah esensi dari komunikasi. Jika pesan ini tak bisa diterima dengan baik, artinya ada kekeliruan dalam prosesnya. Dari sinilah, sering kali terjadi kesalahpahaman yang bisa berujung fatal.
Namun, jangan khawatir karena kemampuan berkomunikasi yang baik juga dapat dilatih. Dalam siniar Obsesif musim keenam bertajuk “10 Aturan Komunikasi Bikin Kamu Makin Pede!” dijelaskan ada sepuluh aturan komunikasi yang bisa kita praktikkan.
Kiat-kiat ini merupakan hasil bedah buku terbitan Gramedia Pustaka Utama, yaitu Berbicara Ada Seninya karya Oh Su Hyang. Kira-kira apa saja, ya, sepuluh aturan itu?
Aturan pertama adalah jangan sekali-kali membicarakan orang di belakangnya. Terlebih, jika kita mengatakannya kepada orang lain.
Jika orang yang dibicarakan tahu, tentu hal ini bisa merusak hubungan kita dengannya. Apabila ada keluhan, lebih baik diskusikan baik-baik dengan orang tersebut.
Komunikasi yang efektif membutuhkan perhatian penuh pada keseluruhan prosesnya. Jadi, bukan hanya isi pesan, melainkan juga bagaimana perasaan pembicara lewat gestur tubuhnya.
Jika mereka sedang ingin didengarkan, jadilah pendengar yang baik. Jangan sampai kita memotong pembicaraannya karena sikap ini termasuk ke dalam monopoli pembicaraan.
Baca juga: 5 Cara Memperbaiki Hubungan setelah Diselingkuhi
Intonasi juga penting dalam berkomunikasi. Semakin tinggi intonasi, semakin terdistorsi pula isi pesan kita. Terlebih, saat mengobrol dengan orang baru, mereka bisa saja menganggap kalau kita sedang marah.
Oleh sebab itu, berusahalah untuk menggunakan intonasi rendah atau yang netral.
Saat berkomunikasi, usahakanlah jangan mengungkapkan hal-hal yang bisa menyinggung perasaan pendengar. Apalagi, kalau kita baru akan memulai percakapan dengan orang baru.
Pilihlah topik pembicaraan yang menyenangkan karena ini bisa berdampak pada impresi mereka terhadap kita.
Sama seperti sebelumnya, mengatakan sesuatu yang menyenangkan juga tak kalah penting. Ingatlah bahwa ketenangan adalah awal mula suatu percakapan itu berjalan lancar.
Bayangkan, jika sudah mengatakan hal-hal buruk tentang mereka, pastinya kita akan dicap buruk.