KOMPAS.com - Perasaan sakit hati yang dialami saat diselingkuhi oleh pasangan biasanya sangat sulit hilang.
Ada perasaan marah, dendam, tidak menerima hingga tak percaya akan kejadian buruk sekaligus penghinaan yang kita alami itu.
Baca juga: 6 Tanda Ini Bisa Jadi Indikasi Pasangan Selingkuh
Berbagai perasaan negatif ini masih terus berkecamuk meskipun sudah berusaha memaafkan pasangan atau erupaya move on.
Banyak dari kita juga masih memendam rasa sakit hati tersebut meskipun sudah berpisah dari pasangan yang tidak setia itu.
Seringkali, kita juga tidak paham kenapa masih terus-terusan memendam perasaan sakit hari tersebut.
Padahal kita tahu jika hal tersebut buruk untuk kesehatan mental dan bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Rupanya, ada penjelasan ilmiah yang menjadi alasan perasaan negatif tersebut tetap bertahan meski sudah berusaha mengikhlaskan.
Baca juga: Diselingkuhi Pasangan, Haruskah Bertahan atau Pergi?
Psikiater yang praktik di RS Jiwa Prof. DR. Soerojo Magelang di Magelang, dr.Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ mengatakan perasaan tersebut sangat bisa dipahami.
"Itu bukan karena kamu gak ikhlas. Itu bukan karena kamu gak memaafkan," katanya, seperti dikutip dari akun Instagramnya.
Ia menjelaskan, ada tiga area memori di otak yang terluka ketika diselingkuhi yakni kepercayaan, harga diri dan rasa aman.
Jadi wajar saja jika otak dan perasaan kita masih butuh waktu dan prosesnya tidak bisa dilakukan dalam sekejap.
Kita bisa menjalani dan menghargai proses tersebut agar bisa benar-benar menghilangkan kenangan buruknya dan mencari pasangan yang lebih baik.
"Take your time. Kamu sudah melangkah, apresiasi dirimu. Keep the good work," pesan Dokter Santi.
Baca juga: Sering Diselingkuhi Dapat Berdampak bagi Mental?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.