KOMPAS.com - Cacar monyet menjadi wabah penyakit yang perlu diwaspadai karena kasusnya sudah ditemukan di lebih 80 negara.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Seperti kita ketahui, cacar monyet adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox.
Beberapa gejalanya dapat ditandai dengan munculnya gatal dan ruam di kulit, demam, sakit kepala, kelelahan dan mirip flu.
Menanggapi mewabahnya kasus cacar monyet, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan rekomendasi untuk masyarakat sebagai langkah pencegahan.
Berikut delapan rekomendasinya, seperti yang disampaikan IDI melalui Instagram mereka @timmitigasiidi.
Baca juga: Seorang Warga Suspek Cacar Monyet, Kemenkes Tunggu Hasil Genome Sequencing
PB IDI merekomendasikan masyarakat untuk menerapkan PBHS dalam keseharaian.
Itu termasuk menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker hingga memerhatikan kebersihan tangan.
Virus monkeypox dapat menular melalui beberapa hewan seperti tikus, hewan marsupial, primata.
Dalam upaya pencegahan, sebaiknya hindari untuk kontak langsung dengan beberapa hewan tersebut dalam kondisi hidup atau mati.
Mengonsumsi daging yang dimasak dengan benar dapat mengurangi potensi virus menginfeksi tubuh.
Panaskan daging sampai benar-benar matang sempurna. Sebab, suhu panas dalam proses pemasakan bisa membunuh virus dan bakteri yang masih tertinggal.
Periksa kembali kondisi kesehatan di pusat pelayanan medis atau rumah sakit.
Terlebih jika baru saja bepergian dari wilayah atau negara yang sudah terkonfirmasi cacar monyet.
Dengan mengetahui riwayat perjalanan, kita dapat mudah mewaspadai jika ada gejala cacar monyet yang dialami.
Baca juga: Cacar Monyet Darurat Kesehatan Global, Simak Anjuran dari WHO
Jika memang ada gejala yang dirasakan seperti ruam yang disertai demam atau gejala klinis yang menyerupai infeksi monkeypox, segera hubungi fasilitas layanan kesehatan setempat.
Jika mengalami gejala dan memenuhi kriteria suspek, probable dan konfirmasi. Segera isolasi diri dan menghindari kontak erat dengan orang lain sampai gejala yang dirasakan menghilang.
Hindari pula kontak erat selama periode infeksius. Itu bertujuan untuk mencegah penularan terjadi lebih luas.
Selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala cacar monyet.
Pada ibu hamil yang mengalami kontak dengan pasien cacar monyet dapat segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mencegah penularan kepada janin.
Masyarakat luas juga diimbau secara sukarela memberikan informasi yang jujur apabila mengalami gejala cacar monyet ataupun memiliki kontak dengan pasien.
Sebetulnya saran ini mirip dengan penyakit menular lainnya seperti Covid-19, yang bertujuan untuk mengurangi potensi penularan lebih luas.
Baca juga: Cacar Monyet Darurat Kesehatan Global, Simak Anjuran dari WHO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.