Dr. Jacob D. Steiger menerangkan jika frekuensi injeksi botox pada pria dan wanita sama saja, selama dosisnya disesuaikan.
Bagi kebanyakan pasien, hasilnya bertahan sekitar empat bulan.
Sementara itu, Dr. Samuel Lin menjelaskan jika variasi anatomi komposisi kulit pria juga berpotensi menyebabkan perbedaan spesifik dalam hal reaksi dan komplikasi
"Pria biasanya memiliki kulit yang lebih tebal dengan komposisi kolagen yang lebih tinggi dibandingkan wanita,” terangnya.
"Kulit pria juga cenderung lebih vaskular, yang membawa tingkat komplikasi yang lebih tinggi dari pendarahan dan memar saat menyuntikkan Botox."
Sejumlah pakar juga menilai jika brotox lebih mudah terserap habis karena efek metabolisme pria.
Namun ini tidak bisa diaplikasikan secara umum karena ada perbedaaan metabolisme antara setiap individu, apapun jenis kelaminnya.
Pada intinya, brotox bisa memberikan hasil yang serupa dengan botos yang dijalani kaum wanita.
Namun dosis yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang sama bisa bervariasi, dengan risiko yang juga berbeda.
Baca juga: Ingin Suntik Botox dan Filler, Berapa Dana yang Harus Disiapkan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.