Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2022, 12:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Popcorn menjadi camilan favorit banyak orang, apalagi jika dinikmati sembari menonton film di bioskop.

Namun, apakah popcorn menyehatkan atau justru berdampak buruk bagi tubuh?

Cara penyajian dapat memengaruhi kandungan nutrisi yang ada pada popcorn, termasuk metode memasak, jenis minyak, serta bumbu tambahan yang digunakan.

Popcorn dihasilkan dari biji jagung khusus yang mengembang saat terkena panas.

Biji jagung ini adalah jenis biji-bijian utuh yang kaya akan serat, menurut Charmaine Jones, MS, RDN, LDN, ahli diet terdaftar dan pendiri Food Jonezi.

Dilaporkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), popcorn juga menawarkan vitamin dan mineral esensial dalam jumlah sedang, termasuk folat, vitamin A, potasium, dan magnesium.

Baca juga: Popcorn Termasuk Makanan untuk Diet Keto, Benarkah?

Seperti yang sudah disebutkan tadi, kandungan nutrisi popcorn bisa bervariasi tergantung dari proses penyajian.

Namun secara umum, satu porsi popcorn mengandung:

  • 93 kalori
  • 3 gram protein
  • 1 gram lemak
  • 18 gram karbohidrat
  • 4 gram serat
  • Kurang dari 1 gram gula pasir

Manfaat popcorn

Pada dasarnya popcorn memiliki manfaat berikut:

1. Meningkatkan rasa kenyang

Popcorn kaya akan serat yang membantu meningkatkan rasa kenyang dan puas, menurut Jones.

Juga, ketika dikonsumsi, popcorn akan bertindak menyerap air di usus.

"Ini menyebabkan reseptor perut melepaskan hormon yang memberi tahu otak kita bahwa kita sudah kenyang," jelas Jones.

Alhasil, kita cenderung merasa kenyang untuk waktu yang lama setelah makan popcorn.

2. Membantu buang air besar teratur

Karena popcorn kaya serat tidak larut yang menarik air di usus, maka serat ini akan membantu tinja mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk bergerak melalui usus, catat Jones.

Serat dari popcorn itulah yang dapat membantu kita buang air besar teratur dan mencegah sembelit, menurut Paula Doebrich, MPH, RDN, ahli diet terdaftar dan pendiri Happea Nutrition.

3. Menurunkan tekanan darah dan kolesterol

Jones mengatakan, popcorn juga mengandung beberapa jenis serat yang bisa larut dalam air di usus.

Serat yang bisa larut ini menciptakan zat seperti gel yang membantu menurunkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat.

Serat larut mengikat empedu (cairan yang mengandung kolesterol), dan mengeluarkan empedu melalui tinja, sehingga tidak diserap oleh tubuh.

Peran serat larut tersebut menyerap kolesterol dalam tubuh kita, yang pada akhirnya membantu menurunkan kolesterol darah tinggi --faktor risiko utama penyakit jantung.

ilustrasi biji jagung kering untuk membuat popcorn. SHUTTERSTOCK/Linda Hall ilustrasi biji jagung kering untuk membuat popcorn.

Tidak selalu menyehatkan

Makanan popcorn juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan, seperti:

1. Menyebabkan gangguan pencernaan

Pada kasus tertentu, popcorn dapat menyebabkan masalah saluran pencernaan (gastrointestinal) jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.

Kandungan serat popcorn yang tinggi bisa memicu sembelit, terutama jika kita sudah rentan terhadap masalah ini, kata Jones.

Sembelit bisa terjadi ketika kita mengonsumsi serat berlebihan tanpa meningkatkan asupan air.

"Saat serat berjalan melalui saluran pencernaan, dibutuhkan cairan untuk mengalir dengan lancar," kata Jones.

Baca juga: Waspada, Alami Infeksi Jantung gara-gara Congkel Popcorn di Sela Gigi

Jadi, jika kita jarang memakan banyak serat, tingkatkan asupan popcorn secara perlahan dan pastikan untuk minum air putih.

2. Nutrisi esensial terbatas

Mengganti sebagian besar makanan dengan popcorn dapat menyulitkan tubuh untuk mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.

Menurut Jones, popcorn meningkatkan rasa kenyang. Jika kita makan terlalu banyak popcorn, kita lebih cepat kenyang dan hanya memasukkan lebih sedikit variasi makanan dalam tubuh.

Hal ini dapat membatasi asupan nutrisi penting lain untuk masuk ke dalam tubuh, seperti protein, lemak sehat, dan vitamin C.

Maka dari itu, jadikan popcorn sebagai camilan saja, bukan makanan pokok.

3. Tidak semua popcorn sama

Popcorn yang dimasak di atas kompor membutuhkan minyak dan mentega, sehingga mengandung kalori dan lemak.

Beberapa jenis popcorn yang dijual di bioskop biasanya dibuat dengan tambahan garam dan mentega, catat Jones.

Belum lagi adanya bahan-bahan lain seperti gula atau keju bubuk yang dapat meningkatkan kandungan natrium, karbohidrat, atau lemak dari popcorn.

Bahan-bahan tersebut tentunya mengubah kandungan nutrisi popcorn secara keseluruhan.

Popcorn tanpa selaput gula aman dikonsumsi dalam jumlah besar, tak akan menambah berat badan. Unsplash/Corina Rainer Popcorn tanpa selaput gula aman dikonsumsi dalam jumlah besar, tak akan menambah berat badan.

Perhatikan cara memasak popcorn

"Secara umum, semua makanan bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat, dan itu tergantung pada menikmati makanan yang kurang padat nutrisi dalam jumlah sedang," kata Doebrich.

"Dalam hal popcorn, perhatikan bahan-bahan apa yang kita konsumsi selain jagung itu sendiri," tambahnya.

Jika menginginkan popcorn yang padat nutrisi, kita dapat membuatnya sendiri di rumah, menurut Doebrich.

Dengan cara ini, kita dapat mengatur cara penyajian popcorn, serta bahan-bahan yang digunakan.

Doebrich menyebut, tidak masalah menambahkan sedikit minyak karena lemak dapat membantu meningkatkan rasa kenyang.

Jika memasak popcorn menggunakan minyak, disarankan untuk memilik minyak dengan titik asap yang lebih tinggi seperti minyak alpukat atau canola.

Baca juga: Popcorn Microwave Sebabkan Gangguan Paru-paru?

"Minyak dengan titik asap yang lebih rendah, seperti minyak kelapa atau mentega mungkin tidak ideal untuk panas tinggi yang dihasilkan saat membuat popcorn di atas kompor," jelasnya.

Sementara dalam memasukkan bahan-bahan tambahan, gunakan setengah sendok teh garam untuk tiga porsi popcorn, saran Doebrich.

Atau, kita dapat menggunakan bumbu alternatif selain garam seperti bubuk bawang putih, bubuk cabai, bumbu kering untuk menambah rasa tanpa kelebihan natrium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com