KOMPAS.com - Kaki merupakan salah satu objek fetish yang menyebabkan sebagian orang mendapatkan kepuasan secara seksual.
Orang dengan kecenderungan tersebut dapat terangsang apabila melihat kaki pasangan atau orang lain yang dianggap indah, sepatu hak tinggi, bahkan aroma kaki.
Mempunyai fetish dalam urusan ranjang sebenarnya merupakan hal yang lumrah, baik untuk orang yang masih lajang atau sudah berpasangan.
Akan tetapi pandangan orang-orang tertentu terhadap objek fetish, seperti kaki, dianggap sebagai penyimpangan.
Baca juga: Hakim Disebut Abaikan Pasal Ancaman, Jaksa Kasus Fetish Kain Jarik Ajukan Banding
Lantas, apakah benar fetish terhadap kaki merupakan bentuk ketertarikan seksual yang abnormal?
Sebelum menilai apakah pemujaan terhadap kaki atau disebut juga foot fetish normal atau tidak, ketahui dulu apa itu fetish.
Dilansir dari Psychology Today, fetish sebenarnya berasal dari kata feitico yang dalam bahasa Portugis mempunyai arti daya tarik obsesif.
Fetish menyebabkan orang-orang terangsang terhadap objek tertentu, seperti bagian tubuh atau benda mati.
Untuk mendapatkan "sensasi" tersebut, orang-orang dapat memegang, menggosok, merasakan, dan mencium objek yang disukainya itu.
Baca juga: Kendall Jenner Pamer Kaki Jenjang di Pesta Piala Oscar
Jika tidak, mereka dapat meminta pasangannya untuk memakai objek, seperti pakaian dalam, yang dijadikan sebagai fetish selama berhubungan seksual.
Dalam hal ini fetish terhadap benda mati dibagi menjadi dua jenis, yakni form fetish dan media fetish.
Orang dengan form fetish menganggap bentuk objek merupakan hal yang penting, misalnya saja sepatu hak tinggi.
Sementara itu, orang dengan media fetish lebih berfokus pada bahan objek, seperti sutera atau kulit.
Hal yang awalnya bertujuan merangsang dapat berkembang menjadi gangguan yang mengganggu kehidupan pribadi, pekerjaan, maupun asmara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.