Selain itu, makanan yang diolah dengan cara digoreng juga dapat menghambat proses pengosongan perut.
"Makanan tinggi lemak dapat merangsang garam empedu yang membuat sfingter melemah. Sfingter itu fungsinya mencegah asam lambung naik ke kerongkongan," jelas Moskovitz.
Jika ingin menikmati makanan yang garingnya sama, lebih baik pilih makanan yang diolah dengan metode memasak yang rendah lemak.
Seperti makanan yang dipanggang, dibakar, kukus atau metode lainnya.
Baca juga: 8 Makanan Camilan untuk Penderita Asam Lambung
Berbagai buah citrus termasuk jeruk, lemon, dan lain sebagainya mengandung vitamin C yang tinggi.
Nutrisi ini sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh namun tidak ramah di lambung.
"Buah citrus mengandung asam sitrat yang tinggi dan dapat meningkatkan produksi asam lambung, penyebab utama sensasi heartburn," kata Moskovitz.
Tak ada salahnya jika kita mengganti konsumsi buah dengan jenis buah yang nyaman di lambung seperti beri, pisang dan apel.
Baca juga: Asam Lambung Sering Kambuh? Banyak Pikiran Bisa Jadi Penyebabnya
Kebiasaan minum kopi dapat memicu sekresi asam lambung dan melemahkan sfingter esofagus bagian bawah.
Hal ini memungkinkan asam lambung sangat mudah naik ke kerongkongan dan memberikan sensasi seperti panas di dada.
Jika kita punya riwayat penyakit asam lambung, Moskovitz menyarankan untuk mengurangi minum kopi.
Termasuk pula berbagai minuman berkafein lainnya dalam rutinitas sehari-hari seperti teh, soft drink hingga minuman bersoda.
Namun di samping itu, kombucha tidak hanya memiliki rasa yang asam, tetapi juga ada karbonasinya.
Dua kombinasi yang terkandung pada kombucha berkontribusi dalam peningkatan produksi asam lambung.
"Jika ini masalah bagi Anda, kita dapat memilih sumber probiotik atau makanan fermentasi lainnya. Seperti greek yoghurt, kimchi, kefir dan beberapa minuman probiotik lainnya," tandas Moskovitz.
Baca juga: 7 Manfaat Minum Kombucha, Bukan Cuma Sumber Probiotik