Tetapi dengan usaha dan teknologinya yang mumpuni, dia tidak menyangka bahwa upayanya membuahkan hasil.
"Ketika saya menarik harta karun pertama. Saya terkaget sampai kesulitan bernapas."
"Saya sudah memikirkan ini sepanjang hidup saya," papar dia.
Dari pencarian yang dilakukan, benda-benda bersejarah yang ditemukan lainnya adalah toples zaitun Spanyol, porselen China hingga tali-temali besi.
Lalu ditemukan juga satu liontin emas dengan Salib Santiago yang dirancang dalam model cangkang.
Liontin tersebut memiliki hiasan dari batu bezoar India - batu yang terkenal di Eropa karena khasiatnya dalam penyembuhan.
Selain itu, ada empat liontin yang dikenakan oleh Ordo Santiago, sekelompok ksatria religius dalam perdagangan maritim Spanyol juga ditemukan.
Liontin tersebut memiliki salib yang mirip dan berhiaskan zamrud Kolombia yang besar dan lonjong.
Ada pula tiga rantai emas, di antaranya rantai emas seberat 887 gram yang terdiri dari 80 mata rantai dan dihiasi four-lobed rossete motifs yang diduga buatan Filipina.
Kemudian ada lagi barang yang cukup menarik, yaitu penemuan gagang pedang perak milik prajurit Don Martin de Aranda y Gusman.
Berkat temuan gagang pedang tersebut, puing kapal menjadi lebih mudah diidentifikasi bahwa puing yang ditemukan itu berasal dari pecahan kapal Maravillas yang karam di abad 17.
Baca juga: Sinopsis Pirate Gold of Adak Island, Mencari Harta Karun Bajak Laut
Jim Sinclair, seorang arkeolog senior yang terlibat dalam temuan itu mengatakan, penemuan harta karun ini sekiranya dapat mengungkapkan bagaimana cara manusia hidup di masa kolonial dan "Dunia Baru".
Dia dan timnya juga menganggap analisis artefak sebagai "perkembangan yang luar biasa" dalam mendeteksi perilaku dan sejarah manusia.
Total harta karun yang ditemukan ini pun ditaksir senilai jutaan dollar AS. Tetapi, para ilmuwan mempercayai bahwa barang-barang tersebut tidak ternilai harganya.