KOMPAS.com - Penyakit kanker dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia.
Tak cuma pada orang di usia lanjut, generasi muda seperti milenial dan Gen Z pun juga berisiko terkena kanker.
Jika melihat perkembangan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, bahkan delapan dari 100.000 anak usia 1-4 tahun memiliki risiko kanker.
Sementara itu, angkanya melonjak tajam pada kelompok usia 15-24 tahun, sekitar 47 orang berisiko menderita kanker di setiap 100.000 orang.
Menurut, dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak., MARS, M.Biomed, M.Kes., SH, Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Kemenkes RI, angka tersebut diprediksi terus meningkat.
Hal ini terjadi seiring pola hidup masyarakat yang semakin abai dengan pencegahan kanker.
Seperti terlalu sering mengonsumsi makanan instan, tinggi lemak dan gula.
Beberapa kebiasan itu dapat memicu obesitas yang merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kanker.
Baca juga: 9 Manfaat Terong Belanda, Perkuat Imunitas hingga Turunkan Risiko Kanker
"Kalau kita baca datanya, faktor risiko penyebab kanker terbanyak 30 sampai 35 persen itu terkait masalah diet (pola makan), kurang aktivitas fisik dan merokok."
Demikian penjelasan dr. Aldrin saat ditemui Kompas.com, di Cancer Community Festival 2022 yang digagas PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.