Caranya adalah dengan menerapkan beberapa langkah pencegahan mulai dari mengenali berbagai faktor risiko kanker sampai pentingnya deteksi dini.
"Paling penting kenali faktor risiko kanker. Faktor tersebut perlu dihindari dan juga deteksi dini secara teratur."
"Paling banyak adalah soal diet, pemilihan makanan yang salah, jenis makanannya, jumlah konsumsi serta cara pengolahannya," lanjut dr. Aldrin.
Baca juga: Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara, seperti yang Dialami Marshanda
Jika sudah menyadari beberapa faktor risikonya, perubahan gaya hidup perlu dilakukan.
Seperti memprioritaskan asupan gizi seimbang yang dikonsumsi dari pilihan makanan sehat dan mengurangi makanan olahan.
Selain itu, deteksi dini juga menjadi hal penting. Sebab, menurut dr. Aldrin, kebanyakan kasus kanker di stadium awal itu tidak menunjukkan gejala.
"Mengapa deteksi dini penting? Sebagian besar kanker pada stadium awal tidak bergejala sehingga kewaspadaan dari masyarakat menjadi satu hal penting."
"Deteksi dini juga bisa dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat," lanjutnya.
Ketika dua hal tersebut lebih disadari masyarakat, maka diharapkan bisa menurunkan angka penyakit kanker di kalangan usia muda.
"Kemenkes mendorong ke arah hulu bagaimana bisa mengembangkan akses dan mengajak semua orang untuk mendapatkan edukasi lebih terkait kanker," tandasnya.
Baca juga: Amankah Konsumsi Suplemen Antioksidan untuk Penderita Kanker?