Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Risiko Kanker di Usia Muda, Deteksi Dini dan Hindari Faktornya

Kompas.com - 07/08/2022, 16:00 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit kanker dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia.

Tak cuma pada orang di usia lanjut,  generasi muda seperti milenial dan Gen Z pun juga berisiko terkena kanker.

Jika melihat perkembangan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018, bahkan delapan dari 100.000 anak usia 1-4 tahun memiliki risiko kanker.

Sementara itu, angkanya melonjak tajam pada kelompok usia 15-24 tahun, sekitar 47 orang berisiko menderita kanker di setiap 100.000 orang.

Menurut, dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak., MARS, M.Biomed, M.Kes., SH, Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah, Kemenkes RI, angka tersebut diprediksi terus meningkat.

Hal ini terjadi seiring pola hidup masyarakat yang semakin abai dengan pencegahan kanker.

Seperti terlalu sering mengonsumsi makanan instan, tinggi lemak dan gula.

Beberapa kebiasan itu dapat memicu obesitas yang merupakan faktor risiko tertinggi penyebab kanker.

Baca juga: 9 Manfaat Terong Belanda, Perkuat Imunitas hingga Turunkan Risiko Kanker

"Kalau kita baca datanya, faktor risiko penyebab kanker terbanyak 30 sampai 35 persen itu terkait masalah diet (pola makan), kurang aktivitas fisik dan merokok."

Demikian penjelasan dr. Aldrin saat ditemui Kompas.com, di Cancer Community Festival 2022 yang digagas PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).

Dia juga menjelaskan bahwa penyakit kanker terus meningkat prevalensinya di negara berkembang daripada di negara maju.

Hal itu tak lepas dari beberapa faktor seperti kesadaran masyarakatnya untuk deteksi dini, akses pengobatan serta penanganan di fasilitas medis.

Sementara di Indonesia sendiri, beberapa jenis yang mencapai angka tertinggi meliputi kanker payudara di urutan pertama, lalu kanker servis, kanker paru-paru dan usus.

Baca juga: 7 Gejala Kanker Payudara Selain Benjolan, Pahami Sebelum Terlambat

Cara mencegah kanker di usia muda

Ilustrasi kanker prostat, gejala kanker prostat stadium awal, gejala kanker prostat stadium akhir, kanker prostat bisa sembuh, cara mencegah kanker prostat. Shutterstock/Image Point Fr Ilustrasi kanker prostat, gejala kanker prostat stadium awal, gejala kanker prostat stadium akhir, kanker prostat bisa sembuh, cara mencegah kanker prostat.

Demi mengurangi kasus penyakit terkait kanker di usia muda, milenial dan generasi Z saat ini diimbau untuk meningkatkan edukasi serta kesadaran akan penyakit kanker.

Caranya adalah dengan menerapkan beberapa langkah pencegahan mulai dari mengenali berbagai faktor risiko kanker sampai pentingnya deteksi dini. 

"Paling penting kenali faktor risiko kanker. Faktor tersebut perlu dihindari dan juga deteksi dini secara teratur."

"Paling banyak adalah soal diet, pemilihan makanan yang salah, jenis makanannya, jumlah konsumsi serta cara pengolahannya," lanjut dr. Aldrin.

Baca juga: Perbedaan Kanker dan Tumor Payudara, seperti yang Dialami Marshanda

Jika sudah menyadari beberapa faktor risikonya, perubahan gaya hidup perlu dilakukan.

Seperti memprioritaskan asupan gizi seimbang yang dikonsumsi dari pilihan makanan sehat dan mengurangi makanan olahan.

Selain itu, deteksi dini juga menjadi hal penting. Sebab, menurut dr. Aldrin, kebanyakan kasus kanker di stadium awal itu tidak menunjukkan gejala.

"Mengapa deteksi dini penting? Sebagian besar kanker pada stadium awal tidak bergejala sehingga kewaspadaan dari masyarakat menjadi satu hal penting."

"Deteksi dini juga bisa dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat," lanjutnya.

Ketika dua hal tersebut lebih disadari masyarakat, maka diharapkan bisa menurunkan angka penyakit kanker di kalangan usia muda.

"Kemenkes mendorong ke arah hulu bagaimana bisa mengembangkan akses dan mengajak semua orang untuk mendapatkan edukasi lebih terkait kanker," tandasnya.

Baca juga: Amankah Konsumsi Suplemen Antioksidan untuk Penderita Kanker?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com