Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Cara Mengatasi "Sibling Rivalry" ketika Sudah Dewasa

Kompas.com - 07/08/2022, 20:07 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Mereka mungkin saja bisa memberikan cinta, rasa menerima, dan terbuka yang tidak didapatkan dari orangtua.

3. Jangan biarkan sibling rivalry terjadi

Terjadinya persaingan antarsaudara adalah sesuatu yang lumrah. Tapi, jangan biarkan sibling rivalry terus berlanjut.

Kita sebaiknya tidak menyalahkan saudara yang lebih dicintai oleh orangtua.

Terima saja bahwa hubungan kita dengan orangtua adalah milik sendiri dan cobalah untuk memisahkannya dari hubungan dengan saudara.

4. Menerima kenyataan

Menerima bahwa kita tidak mendapat dukungan dari otangtua akan membantu kita merasa lebih baik.

Mulailah dengan memperhatikan semua yang kita dapatkan dari orangtua dan hargai ini.

Kita sebaiknya juga memperhatikan segala sesuatu yang didapatkan dari pihak lain dalam hidup.

Yang tidak kalah pentingnya adalah menyadari bahwa keluarga adalah bagian dari hidup dan itu tidak harus menjadi bagian terpenting.

Baca juga: Mengapa 2 Saudara Kandung Bisa Punya Perilaku Berbeda?

5. Fokus pada keluarga

Kita dapat berfokus pada hal-hal yang ingin didapatkan atau dibagikan kepada keluarga.

Ingatlah juga untuk berfokus pada apa yang kita dapat dalam hidup sendiri supaya lebih mampu menerima kebiasaan keluarga.

6. Cari dukungan lain

Perasaan pilih kasih yang kita rasakan dapat terasa hingga dewasa dan menimbulkan stres yang signifikan.

Kalau dampak tersebut sudah terjadi, kita ada abiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau dokter yang bisa membantu mengatasi stres.

Jika tidak, terapkan kebiasaan manajemen stres untuk mengurangi beban stres secara keseluruhan dan membuatnya lebih mudah untuk mengatasinya.

Baca juga: Pertengkaran antara Saudara Kandung, Bagaimana Mengatasinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com