KOMPAS.com - Kecemburuan antara saudara kandung, seperti dialami Tasyi Athasyia dan Tasya Farasya, bisa berbuntut menjadi masalah hingga dewasa.
Kedua selebgram ini belakangan memang dikabarkan tengah memiliki hubungan yang tidak harmonis.
Netizen berpendapat, para wanita berdarah Arab ini bahkan saling sindir di media sosial.
Tasyi Athasyia sempat memberikan klarifikasi di Youtube dengan didampingi suaminya meskipun saudari kandungnya sampai saat ini masih tutup mulut.
Baca juga: Suami Beberkan Alasan Tasyi Athasyia Tak Hadir di Pesta Ultah Anak Tasya Farasya
Terlepas konflik yang terjadi antara kedua saudara ini, kasus tersebut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Khususnya soal persaingan yang terjadi pada sesama saudara kandung, yang kerapkali luput dari perhatian orangtua.
Dilansir dari Healthline, rivalry sibling merupakan persaingan antarsaudara kandung pada anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang sama.
Hal ini tidak hanya terjadi pada kalangan pesohor namun juga bisa dirasakan oleh orang biasa seperti kita.
Permasalahan tersebut dapat menimbulkan perasaan iri, perkelahian fisik, adu mulut, bahkan menyebabkan orangtua stres.
Kalau sibling rivalry terjadi pada kita, bagaimana cara mengatasinya?
Dilansir dari Very Well Mind, kita sebaiknya memahami bahwa kedetakan orangtua dengan saudara bukan tanda kita tidak dicintai.
Itu bisa terjadi lantaran keduanya merasa lebih dekat dan orangtua tidak bermaksud pilih kasih.
Di sisi lain, ada kemungkinan orangtua secara terang-terangan "menyakiti" kita sebagai hukuman karena tidak menjadi orang yang mereka inginkan.
Jika sudah terjadi, kita yang merasa menjadi korban sebaiknya tidak lebih dekat dengan orangtua.
Baca juga: Respons Tepat Orangtua Hadapi Persaingan Kakak Adik
Mereka mungkin saja bisa memberikan cinta, rasa menerima, dan terbuka yang tidak didapatkan dari orangtua.
Terjadinya persaingan antarsaudara adalah sesuatu yang lumrah. Tapi, jangan biarkan sibling rivalry terus berlanjut.
Kita sebaiknya tidak menyalahkan saudara yang lebih dicintai oleh orangtua.
Terima saja bahwa hubungan kita dengan orangtua adalah milik sendiri dan cobalah untuk memisahkannya dari hubungan dengan saudara.
Menerima bahwa kita tidak mendapat dukungan dari otangtua akan membantu kita merasa lebih baik.
Mulailah dengan memperhatikan semua yang kita dapatkan dari orangtua dan hargai ini.
Kita sebaiknya juga memperhatikan segala sesuatu yang didapatkan dari pihak lain dalam hidup.
Yang tidak kalah pentingnya adalah menyadari bahwa keluarga adalah bagian dari hidup dan itu tidak harus menjadi bagian terpenting.
Baca juga: Mengapa 2 Saudara Kandung Bisa Punya Perilaku Berbeda?
Kita dapat berfokus pada hal-hal yang ingin didapatkan atau dibagikan kepada keluarga.
Ingatlah juga untuk berfokus pada apa yang kita dapat dalam hidup sendiri supaya lebih mampu menerima kebiasaan keluarga.
Perasaan pilih kasih yang kita rasakan dapat terasa hingga dewasa dan menimbulkan stres yang signifikan.
Kalau dampak tersebut sudah terjadi, kita ada abiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau dokter yang bisa membantu mengatasi stres.
Jika tidak, terapkan kebiasaan manajemen stres untuk mengurangi beban stres secara keseluruhan dan membuatnya lebih mudah untuk mengatasinya.
Baca juga: Pertengkaran antara Saudara Kandung, Bagaimana Mengatasinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.