Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambaran Bumi dan Langit dalam Dua Arloji 'Mungil' Grand Seiko

Kompas.com - 07/08/2022, 22:00 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi manufaktur Grand Seiko, tahun 2022 merupakan fase yang sangat penting.

Soalnya, model 44GS yang menjadi salah satu arloji ikonik sister company Seiko itu merayakan ulang tahun yang ke-55.

Sudah ada beberapa model 44GS seperti Hi-Beat GMT SBGJ255, Sea of Clouds SBGP017 dan "Tsuki Tenshin" SBGY009 yang dirilis Grand Seiko di tahun ini, dengan diameter cangkang besar 40 milimeter.

Baca juga: 3 Arloji Klasik High End Seiko Hadir di Pasar Indonesia

Kini, Grand Seiko memberikan alternatif bagi pecinta horologi yang lebih suka 44GS dengan proporsi yang lebih compact atau mungil.

Kedua referensi yang diusung, SBGW293 "Tsuji" dan SBGW291 "Kuuki" sama-sama dibekali cangkang baja tahan karat berdiameter 36,5 milimeter.

Grand Seiko 44GS SBGW291 Kuuki Grand Seiko 44GS SBGW291 Kuuki

Penggunaan cangkang kecil ini menonjolkan estetika yang lebih feminin.

Namun berkat teknik pemolesan Zaratsu yang diterapkan pengrajin Grand Seiko, model Tsuji dan Kuuki tampak bold alias tebal.

Bukan hanya wanita, arloji ini juga cocok dikenakan pria dengan pergelangan tangan yang lebih kecil.

Baca juga: 7 Arloji Dial Putih Keren, Cocok untuk Segala Situasi

Dari namanya, kita bisa menyadari perbedaan antara model Tsuji dan Kuuki terletak pada bagian dial.

Tsuji adalah kata dalam bahasa Jepang yang jika diterjemahkan berarti "Bumi" atau "tanah".

Permukaan dial arloji ini berwarna cokelat dan disikat membentuk pola sunray (sunray brushed).

Grand Seiko 44GS SBGW293 Tsuji Grand Seiko 44GS SBGW293 Tsuji
Di sisi lain, model Kuuki yang berarti "langit" mendapat nuansa perak di bagian dial.

Dial tersebut dihiasi jarum (hand) dan penanda jam perak, logo Grand Seiko di bawah indikator jam 12, dan satu crown pengatur waktu di sisi kanan cangkang.

Watchmaker Jepang ini membenamkan mesin manual Grand Seiko 9S64 pada kedua arloji.

Baca juga: Suasana Hutan Birch Jepang Hadir di Koleksi Arloji Baru Grand Seiko

Mesin 9S64 yang pertama kali diperkenalkan Grand Seiko pada 2011 itu berdetak pada frekuensi 28.800 vph, menawarkan cadangan daya 72 jam, dan akurasi +10 hingga -1 detik per hari.

Karena bermesin manual, tidak ada rotor otomatis rumit yang memakan tempat, sehingga memungkinkan pengrajin Grand Seiko untuk menciptakan bodi arloji yang ramping.

Dalam hal akurasi atau ketepatan waktu, mesin 9S64 tentu kalah akurat dibandingkan mesin lain buatan Grand Seiko seperti Spring Drive atau Hi-beat.

Grand Seiko 44GS SBGW291 Kuuki Grand Seiko 44GS SBGW291 Kuuki
Namun setidaknya, mesin 9S64 cenderung lebih sederhana. Rata-rata arloji Grand Seiko yang menggunakan mesin ini dibanderol dengan harga yang relatif bersahabat.

Baik Grand Seiko 44GS ref SBGW293 "Tsuji" maupun 44GS ref SBGW291 "Kuuki" dilego seharga 4.460 pound atau sekitar Rp 80,4 juta.

Nilai yang cenderung mahal untuk sebuah jam tangan memang, tetapi Tsuji dan Kuuki jauh lebih terjangkau daripada model 44GS "55th anniversary" lain yang sudah diluncurkan Grand Seiko sejauh ini.

Baca juga: Grand Seiko, Arloji Mewah dengan Sederet Inspirasi dari Alam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com