Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2022, 06:39 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - OOTD untuk orang gemuk alias outfit of the day merupakan hal yang seringkali menjadi kendala akibat mereka merasa ada keterbatasan pilihan berpakaian.

Padahal, OOTD untuk orang gemuk -sama seperti yang lain,sebenarnyadikenakan dengan fungsi untuk tampil nyaman baik dirasakan, maupun dlilihat. 

Nah, bagi kebanyakan pria bertubuh gemuk, memilih OOTD menjadi sebuah tantangan. Sering kali terasa sulit menemukan ukuran yang pas dan cocok di badan.

Hal ini membuat pria gemuk cenderung kurang percaya diri saat harus memilih OOTD, sehingga akhirnya -kadang, bersikap cuek dan tidak memedulikan penampilan.

Aturan dasar memilih OOTD untuk pria gemuk

Sejatinya, setiap orang membutuhkan gaya yang keren, tak terkecuali pria gemuk.

Baca juga: 11 Model Baju untuk Orang Gemuk agar Terlihat Langsing

Sebelum mengetahui padu padan yang cocok, ada tiga aturan dasar yang perlu dipahami pria gemuk dalam memilih pakaian.

1. Pas

Aturan ini berlaku untuk setiap pria, termasuk pria gemuk. Faktor yang paling penting adalah pakaian itu fit alias pas di tubuh.

Apabila terdapat bagian yang menonjol atau berkerut pada pakaian, garis-garis pakaian tersebut akan terlihat tidak rapi. Efek ini semakin kuat jika terjadi pada pria bertubuh gemuk.

Kemungkinan, kita menganggap OOTD dengan ukuran kebesaran dapat membantu menyamarkan tubuh.

Faktanya, pakaian yang terlalu besar atau longgar justru menarik perhatian orang lain pada bentuk tubuh yang besar tadi.

Di sisi lain, OOTD semacam itu juga mengurangi penampilan kita secara keseluruhan.

Jika pakaian yang kita kenakan pas di badan, maka pakaian itu akan terasa nyaman.

Kenyamanan berpakaian inilah yang baik untuk penampilan dan suasana hati.

Baca juga: Cuaca Panas Bikin Pria Jadi Lebih Gemuk, Kok Bisa?

Hanya saja, menemukan OOTD untuk orang gemuk bukanlah hal yang gampang, terlebih harus mencari pakaian dengan ukuran yang benar-benar pas di badan.

Solusinya, gunakan jasa tukang jahit untuk menyesuaikan pakaian atau celana sehingga pas ketika dipakai nantinya.

2. Simpel

Pemilik tubuh gemuk akan terlihat mencolok di antara kerumunan orang. Oleh karena itu, cobalah berpakaian sederhana agar tidak menghasilkan efek yang berlebihan.

Jika ingin bermain pola, pilih pakaian dengan pola yang minimalis seperti jaket berwarna solid atau kemeja bergaris tipis. Hindari pakaian dengan gambar atau pola yang terlalu ramai.

3. Ringan

Kain yang tebal dan berat akan menonjolkan bentuk tubuh dan membuat kita tampak besar.

OOTD yang lebih berat juga memerangkap panas dan menyebabkan keringat berlebih. Ini tentu harus diwaspadai pemilik tubuh gemuk.

Baca juga: Kebiasaan Makan Malam Bikin Gemuk, Mitos atau Fakta?

Jika harus memilih antara celana wol halus atau celana jins tebal, pilihlah celana wol.

Celana wol yang halus dan ringan akan membuat orang gemuk terlihat dan merasa lebih baik dibandingkan memakai celana tebal.

 

OOTD yang baik dan buruk untuk dipilih

Secara umum, ada jenis pakaian tertentu yang dipandang baik, buruk, atau sangat buruk saat dijadikan OOTD untuk orang gemuk.

1. OOTD yang baik untuk orang gemuk

Pakaian yang baik adalah pakaian yang menegaskan bentuk tubuh kita.

Beberapa OOTD seperti jas, blazer atau mantel olahraga akan membantu membingkai tubuh dan membuat kita terlihat rapi.

Untuk bawahan, pertimbangkan celana panjang berbahan lembut (bukan jins) yang memberikan tampilan yang bersih.

2. OOTD yang buruk untuk orang gemuk

Jika kain pakaian terlalu lembut dan garis-garis pakaian kurang jelas, jangan memakai pakaian tersebut.

Baca juga: 5 Rekomendasi OOTD Pakai Atasan Batik Kekinian dan Trendi

Berhati-hatilah saat membeli atasan seperti kaus atau sweater. Kedua jenis atasan ini bisa terlihat apik selama ukurannya pas dan tidak ada kerutan atau tonjolan saat dipakai.

Pakaian olahraga juga demikian. Selain untuk berolahraga, pakaian olahraga kurang cocok dikenakan di kesempatan lain.

Jenis OOTD tersebut tidak cocok untuk acara formal, dan menimbulkan stigma "pemalas" jika kita memakainya di luar aktivitas olahraga.

Cobalah untuk tidak bepergian dengan OOTD celana olahraga atau kaus atletik, kecuali kita menuju pusat kebugaran atau joging.

3. OOTD yang sangat buruk untuk orang gemuk

Pakaian dalam kategori sangat buruk yaitu segala sesuatu yang longgar, low formality (sama sekali tidak terkesan formal), dan terlalu terbuka.

Jadi, hindari t-shirt longgar, tank top, dan celana pendek longgar. Pakaian-pakaian itu tidak terlihat keren bagi siapa pun, termasuk pria gemuk.

Celana pendek pada umumnya kurang cocok untuk OOTD orang gemuk. Namun jika terpaksa, jangan memakai celana pendek tanpa menutupi area betis hingga telapak kaki.

Secara umum, pria gemuk akan terlihat paling menarik jika menggunakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang, dan memilih gaya berbusana yang sedikit berkelas secara keseluruhan.

 

OOTD untuk orang gemukVIA Artofmanliness.com OOTD untuk orang gemuk

Inspirasi OOTD untuk pria gemuk

Ada beberapa inspirasi OOTD yang dapat dicoba pria gemuk, yaitu:

1. Beralih dari sabuk ke suspender

Ikat pinggang tidak terlalu bagus dipakai pria gemuk. Pemakaian sabuk membuat penampilan berantakan, seolah-olah sabuk tersebut akan terlepas dari celana.

Sebagai gantinya, gunakan suspender agar bagian depan celana terlihat lebih rapi.

Kebiasaan memakai suspender juga memengaruhi kebiasaan dalam membeli celana, karena kebanyakan celana yang "murah" tidak dilengkapi area khusus (internal anchor) untuk mengaitkan suspender.

Kita memang bisa membawa celana ke tukang jahit untuk dibuatkan internal anchor tersebut, atau menggunakan suspender model penjepit (clamp style).

Baca juga: Tips Simpel Bikin Foto OOTD Instagrammable Ala Selebgram

Namun idealnya, kita perlu mengoleksi celana panjang yang bagus dengan internal anchor bawaan sehingga kita dapat menggunakan suspender model kancing (button style) pada celana itu.

2. OOTD dengan bagian kerah yang melebar

Jika memiliki wajah lebar, carilah pakaian yang mempunyai kerah melebar.

Kerah yang melebar membantu menjaga wajah terlihat proporsional, dan memberikan ruang untuk mengikat simpul dasi yang besar.

Jangan memakai dasi yang tipis dan simpul kecil, karena aksesori itu membuat pria gemuk terlihat seperti badut.

3. Kenakan topi

Dengan memakai topi, kita setidaknya sudah berusaha lebih keras dalam bergaya. Ini menggugurkan stigma yang menyebut pria gemuk itu pemalas.

Topi akan meregangkan tinggi badan secara keseluruhan dan membantu "menyebarkan" kegemukan kita agar tidak terpusat di bagian tengah badan.

4. Pilih gaya kelas pekerja

Daripada menggunakan celana jins dan kaus untuk OOTD yang cenderung mengekspos bagian perut, pilihlah celana terusan untuk menghasilkan gaya manual labor atau kelas pekerja.

Baca juga: Kemeja Flanel Wajib Punya untuk OOTD

Gaya jantan klasik ini akan memperhalus tampilan perut dan memberikan sedikit perlindungan.

Tidak hanya denim berwarna biru, kita bisa memilih pakaian berwarna cokelat, biru tua, hitam, dan warna sederhana lainnya untuk OOTD.

Jauhi warna-warna yang terlalu mencolok seperti jingga, kecuali kita pergi berburu.

5. Merapikan wajah

Janggut yang dipangkas rapi di sekitar dagu dan rahang dapat membantu mengencangkan fitur pria berwajah lembut.

Pria bertubuh gemuk dengan janggut rapi akan terlihat bergaya. Sebaliknya, pria bongsor yang memiliki janggut tebal atau keriting akan dianggap jorok.

Jika ingin terlihat keren dengan OOTD di hadapan orang lain, jangan membiarkan bagian wajah berantakan.

Sebenarnya, janggut tipis dapat mempertajam area dagu selama janggut itu tampak rapi.

Sementara kumis akan membantu membentuk bingkai yang lebih persegi di sekitar area pipi.

6. Pilih aksesori besar

Tubuh gemuk harus diimbangi dengan aksesori yang berukuran sama.

Selipkan pulpen tebal di kantong kemeja (jika ingin membawa pulpen), atau memakai jam tangan dengan casing berukuran besar.

Kebanyakan orang cenderung menganggap aksesori besar dan tebal --terutama jam tangan dan dasi-- sebagai item yang menyampaikan kekuatan dan kehadiran pemakainya.

Baca juga: Alasan Keren Emma Watson Sering Unggah Foto “OOTD”

7. Tidak memasukkan ujung kemeja

Ikat pinggang yang kontras dengan kemeja akan menarik perhatian jika kemeja itu dimasukkan.

Sebaiknya, ujung kemeja tidak diselipkan ke dalam celana agar lingkar pinggang tidak terekspos.

Kemeja dengan keliman (hems) yang membulat dapat dipertimbangkan, karena pakaian ini dirancang untuk menutupi area pinggang pada celana.

Alternatif kaos polo bisa dipertimbangkan sebagai OOTD. Juga, kemeja santai berkancing, atau kemeja lengan panjang berkerah yang dapat dipakai tanpa perlu memasukkan bagian ujungnya.

Di lingkungan kantor yang mengharuskan berpakaian rapi, kita memang wajib memakai kemeja dengan menyelipkan bagian ujung ke dalam celana.

Namun, kita juga harus memiliki beberapa jenis kemeja yang dipakai tanpa diselipkan untuk acara-acara yang lebih santai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com