Daun sirih bila dikonsumsi bersama tembakau dan sirih pinang memang dapat meningkatkan risiko kanker mulut.
Namun, daun sirih sendiri merupakan senyawa fenolik yang memiliki sifat antioksidan, anti-mutagenik, anti-proliferatif, dan anti-bakteri.
Penelitian mengungkapkan, daun sirih memiliki potensi kemo-preventif terhadap berbagai jenis kanker.
Selain itu, daun sirih juga mengandung serangkaian fitokimia (bahan kimia tanaman yang mempromosikan kesehatan) yang memiliki manfaat melawan kanker.
Baca juga: 10 Khasiat Daun Sirih untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Daun sirih juga merupakan sumber antioksidan yang sangat baik, yang menetralisasi radikal bebas dan melawan stres oksidatif.
Dengan demikian, daun sirih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan penyebarannya ke berbagai organ tubuh.
Essential oil yang ada dalam daun sirih memiliki aktivitas anti bakteri terhadap bakteri patogen, yakni Escherichia coli, Staphylococcus aures, dan Pseudomonas aeruginosa.
Selain itu, kehadiran fenolat dan fitokimia dalam daun sirih juga membantu melindungi tubuh terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.
Penelitian mengungkap, daun sirih dapat membantu dalam proses penyembuhan luka.
Ekstrak daun sirih memiliki efek yang sangat kuat pada penyembuhan luka dalam kasus luka bakar.
Apalagi, peningkatan tingkat stres oksidatif biasanya berperan dalam menyebabkan keterlambatan penyembuhan luka.
Nah, sebagai sumber antioksidan yang besar, daun sirih mampu mengurangi stres oksidatif dan selanjutnya membantu penyembuhan luka dengan cepat.
Dengan demikian, daun sirih bertindak sebagai agen pelindung dalam penyembuhan luka yang meningkatkan tingkat kontraksi luka dan kandungan protein total.