Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 11/01/2023, 06:35 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Hill's Pet

KOMPAS.com - Pernah mendengar perut kucing mengeluarkan suara keroncongan terus menerus dan bertanya-tanya apa penyebabnya?

Rupanya, suara keroncongan dari perut kucing ini memiliki nama, yaitu borborygmus.

Dikutip dari situs Hill’s Pet, istilah tersebut mengacu pada suara yang dikeluarkan perut kucing saat gas dalam tubuh kucing memaksa ke luar melalui perut dan usus.

Baca juga: Nama dan Fungsi Bantalan Lemak di Area Perut Kucing

Menurut dokter hewan Patty Khuly dari Sunset Animal Clinic dalam artikel yang ditulisnya di Hill’s Pet, umumnya perut kucing yang berbunyi ini tidak berbahaya.

Pasalnya, gas selalu ada dalam saluran pencernaan, baik karena tertelan pada waktu makan (bersama dengan makanan) atau terbentuk oleh bakteri yang membantu mencerna nutrisi yang diberikan oleh makanan.

Artinya, gas merupakan hal normal dalam proses pencernaan.

Kendati demikian, terkadang perut kucing yang berbunyi akibat adanya gas ini bisa jadi pertanda beberapa masalah kesehatan.

Untungnya, ada perbedaan yang mencolok antara bunyi perut normal dan tidak normal.

“Jika kucing Anda tidak memperlihatkan tanda-tanda kesakitan atau tidak nyaman, maka suara perut keroncongan itu hanyalah kondisi normal setelah makan, bukan tanda penyakit,” tulis Khuly.

Ia juga menambahkan bahwa sebaiknya kita tetap memeriksakan kucing ke dokter hewan jika khawatir.

Khususnya jika kucing menunjukkan tanda-tanda kesakitan atau rasa tidak nyaman yang ganjil.

Misalnya nafsu makan menurun, tidak mau makan sama sekali, muntah, kualitas dan kuantitas tinja yang tidak biasa, atau perubahan kebiasaan makan.

Namun, tanda-tanda krusial di atas terkadang sulit terlihat, terutama jika kita memiliki banyak kucing di rumah. Untuk itu, kita harus esktra waspada.

Baca juga: Perut Anak Kucing Terlihat Buncit, Apa Sebabnya?

Adapun soal penyebab, perut kucing yang berbunyi terus menerus dapat disebabkan oleh penuakt di saluran pencernaan atau sistem organ lainnya.

Berikut beberapa masalah di saluran pencernaan tersebut:

  • Sensitivitas atau alergi makanan, kadang-kadang diklasifikasikan sebagai penyakit radang usus (yang juga dapat dipicu oleh stres)
  • Benda asing yang tertelan
  • Bola bulu
  • Sakit maag
  • Kanker saluran pencernaan
  • Iritasi usus (berhubungan dengan parasit, makan makanan baru atau menelan makanan basi)

Berbagai macam penyakit juga dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan dan aktivitas gas yang tidak normal.

Berikut contohnya:

  • Menelan gas dalam jumlah berlebihan, seperti yang dapat terjadi pada masalah pernapasan atau gigi
  • Penyakit yang menyebabkan mual, seperti penyakit otak, hati, dan ginjal
  • Pankreatitis
  • Kanker
  • Penyakit tiroid
  • Infeksi

Sebenarnya, apa pun yang menyebabkan perubahan pada bakteri usus normal kucing dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan dan meningkatkan aktivitas gastrointestinal yang berakhir dengan borborygmus.

Bahkan, stres ringan pun dapat menyebabkan hal ini.

Jadi, kita sebagai pemilik kucing harus benar-benar memperhatikan kondisi mereka ya.

 Baca juga: Mengetahui Berat Badan Sehat pada Kucing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hill's Pet


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com