Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2022, 06:30 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Mencuci muka dengan air es memang menawarkan segudang manfaat yang baik untuk kecantikan kulit wajah.

Seperti dapat mengecilkan pori-pori wajah, mencerahkan rona kulit, mencegah kerutan, menyegarkan wajah hingga mencegah iritasi dan peradangan pada jerawat.

Meski begitu, bukan berarti mencuci wajah pakai air es bisa selamanya efektif.

Sebab, ada beberapa kondisi yang bisa membuat metode pembersihan wajah ini justru menyebabkan berbagai masalah kulit.

"Karena air dingin bisa mengencangkan pori-pori, bakteri dan kotoran dapat terperangkap," kata Sophia Knapp, ahli kosmetik berlisensi di lini perawatan kulit kenamaan, Oxygenetix, seperti dilansir Healthline.

Berikut sejumlah kekurangan bila mencuci wajah dengan air es dengan cara yang salah.

1. Tidak maksimal dalam membersihkan wajah

Tidak seperti mencuci wajah dengan air hangat. Suhu dingin pada air tidak mampu membersihkan wajah secara maksimal.

Salah satu faktornya adalah minyak yang ada pada wajah tidak larut dengan air dingin.

Itu bisa membuat proses pembersihan wajah menjadi kurang maksimal. Kemungkinan masih ada sisa debu dan kotoran yang menempel.

2. Membuat kotoran terjebak di dalam pori-pori

Pori-pori wajah dapat bereaksi jika menyentuh air es. Ini dapat membuat pori-pori mengecil ke ukuran semula.

Sedangkan pada proses pembersihan wajah yang tidak maksimal, memungkinkan sisa kotoran dan bakteri terjebak di dalam pori-pori.

Pada gilirannya maka bisa memicu munculnya jerawat di wajah.

3. Air es tidak membuat nyaman di kulit

Memang benar jika air es dapat menenangkan kulit. Tetapi prosesnya butuh waktu untuk menyesuaikan agar kulit tidak "kaget".

Pada orang yang kulit wajahnya sensitif atau memiliki tipikal kulit wajah yang tipis. Mencuci muka dengan air es bisa membuat wajah memerah seperti habis sauna.

Ini juga dapat memberikan ketidaknyamanan pada kulit setelah mencuci wajah.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com