KOMPAS.com - Saat diet berhasil dan berat badan turun, kita mungkin bertanya-tanya ke mana perginya lemak yang ada di dalam tubuh?
Apakah lemak terbuang ketika tubuh mengeluarkan keringat? Atau, saat buang air kecil atau mengembuskan napas?
Pertanyaan itu coba dijawab oleh ahli endokrin Bartolome Burguera, MD, PhD.
"Perlu dipahami tubuh kita dirancang untuk menyimpan kelebihan energi dalam sel-sel lemak," katanya.
Jika kita memiliki berat badan ekstra, itu berarti kita mengambil lebih banyak energi atau kalori daripada yang digunakan.
Baca juga: 5 Latihan yang Efektif Membakar Lemak Visceral
"Energi ekstra disimpan dalam jaringan adiposa di seluruh tubuh kita dalam bentuk trigliserida," tutur dia.
Sementara itu, sejumlah kecil energi disimpan di organ hati dan otot sebagai glikogen.
Tubuh menggunakan energi dalam beberapa cara, yaitu:
Orang-orang yang berdiet akan mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan tubuh.
Baca juga: Berjalan Kaki Bisa Turunkan Lemak Tubuh? Pria Ini Membuktikannya
Akibat defisit kalori inilah, tubuh beralih ke cadangan lemak untuk mendapatkan energi.
Produk sampingan dari metabolisme lemak akan keluar dari tubuh dalam dua bentuk:
"Pemecahan lemak membebaskan energi untuk fungsi biologis dan aktivitas fisik," ungkap Burguera.
"Hal ini juga menghasilkan panas, yang menjaga suhu tubuh tetap normal."
"Setelah sekitar 30-60 menit latihan aerobik, tubuh mulai membakar lemak," catat Burguera.
Jika kita berolahraga dengan intensitas sedang, proses pembakaran lemak ini biasanya memakan waktu sekitar satu jam.
Para ahli merekomendasikan untuk melakukan latihan kardio selama 30 menit, setidaknya 2-3 kali dalam seminggu.
Baca juga: Pentingnya Mengetahui Persentase Lemak Tubuh
Latihan lain yang juga disarankan adalah latihan angkat beban (weight lifting) dan latihan ketahanan (resistance training).
Beberapa latihan ini meningkatkan massa otot, yang dapat membantu kita membakar lebih banyak kalori dan meningkatkan tingkat metabolisme tubuh.
Olahraga juga meningkatkan laju pernapasan, sehingga lebih banyak karbon dioksida yang keluar dari tubuh saat kita berolahraga.
"Olahraga adalah kunci untuk menurunkan berat badan dan memertahankan penurunan berat badan itu," kata Burguera.
Baca juga: Lihatlah, 5 Mitos yang Ganggu Usaha Kurangi Lemak Tubuh
Tetapi, proses ini membutuhkan waktu dan respons tubuh setiap orang terhadap olahraga bisa bervariasi.
Beberapa orang bisa menurunkan berat badan dengan berolahraga, sedangkan sebagian lain hanya menjaga berat badan.
Bahkan, ada juga yang berat badannya justru bertambah beberapa kilogram setelah berolahraga.
"Umumnya orang yang berhasil menurunkan dan memertahankan berat badan cenderung aktif secara fisik hingga satu jam per hari," lanjut Burguera.
"Melakukan beberapa bentuk olahraga tiga kali seminggu sangat dianjurkan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.