KOMPAS.com - Meminta maaf menjadi cara supaya masalah yang terjadi tidak berbuntut panjang dan membuat hati serta pikiran plong.
Meski begitu, menyampaikan maaf setelah melakukan kesalahan atau melukai orang lain bisa menjadi hal yang rumit.
Pasalnya tidak sedikit orang yang bersikukuh bahwa perbuatannya benar atau terpaksa menjaga gengsi daripada mengakui kesalahan.
Baca juga: Kenapa Orang Enggan Meminta Maaf?
Meski tidak mudah untuk dilakukan, permohonan maaf sebaiknya harus tetap disampaikan jika ingin hidup kita tenang.
Di bawah ini adalah cara-cara meminta maaf yang bisa kita tiru.
Psikolog kilinis Houyuan Luo, Ph.D menyarankan kita untuk tidak menutup-nutupi kesalahan.
Lebih baik permintaan maaf dikatakan secara langsung supaya tidak terjadi kesalahpahaman dengan orang yang kita sakiti.
Di sisi lain, Luo meminta kita untuk meminta maaf secara tulus tanpa memberikan alasan atau dalih apa pun.
Nada suara menjadi elemen penting ketika berkomunikasi. Hal ini patut diperhatikan ketika meminta maaf.
"Gunakan nada yang normal dan hindari memberi kesan kepada orang lain bahwa Anda hanya melakukan formalitas," kata Luo.
Dengan nada bicara yang sewajarnya, kita lebih mungkin menyampaikan ketulusan dalam permohonan maaf.
Baca juga: Cegah Konflik, Ini 3 Cara Meminta Maaf pada Pasangan
Konselor kesehatan mental Chaut Thompson, LMHC meminta ungkapan penyesalan ditunjukkan secara tulus ketika meminta maaf.
"Bicaralah dari hati. Tunjukkan bahwa Anda menyesal," saran Thompson.
Ketulusan penting untuk diungkapkan karena sikap ini menunjukkan kita benar-benar menyadari kesalahan yang dilakukan.
Ketulusan juga menjadi tanda kita menyesal atas rasa sakit yang telah kita perbuat.