Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya Memiliki Sifat Asertif dalam Dunia Kerja

Kompas.com - 09/08/2022, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Dalam melakukan pekerjaan, komunikasi dibutuhkan untuk menunjang hubungan yang baik antarrekan. Interaksi akan selalu terjadi dan berlangsung selama melakukan pekerjaan, misalnya ketika melakukan diskusi, setiap orang memiliki porsinya masing-masing untuk menyampaikan pendapat.

Penyampaian pendapat dimaksudkan untuk memberikan pernyataan jelas ataupun tegas terkait apa yang dipikirkan serta dirasakan seseorang.

Baca juga: Kerja Tak Sesuai Jurusan Kuliah, Harus Bagaimana?

Bentuk komunikasi seperti ini dapat disebut sebagai bentuk komunikasi asertif. Komunikasi asertif merupakan komunikasi sehat yang berada di antara komunikasi agresif dan komunikasi pasif.

Beberapa orang mungkin memiliki perasaan tidak percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya di lingkungan kerja. Karenanya, strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah komunikasi asertif.

Hal ini juga dijelaskan oleh Vicario Reinaldo, seorang personal development, dalam siniar OBSESIF bertajuk “Belajar Menjadi Lebih Asertif” yang mengulik lebih dalam terkait pentingnya komunikasi asertif di dunia kerja.

Mengapa asertif penting?

Asertif menunjukkan keikutsertaan seseorang dalam forum atau diskusi. Kontribusi dapat terlihat bilamana pendapat diungkapkan sesuai dengan kondisi secara tegas dan tepat. Selain itu, komunikasi asertif bisa memberikan umpan balik pada pekerjaan seseorang.

Kinerja tim akan terlihat . Rasa percaya diri juga meningkat seiring bertambahnya keberanian kita dalam berkontribusi.

Hal penting kedua adalah mengungkapkan secara jujur apa yang dialami. Misalnya, ketika terdapat ketidakcocokan posisi di pekerjaan.

Seseorang dapat mengomunikasikan perihal ini kepada atasan agarmendapat respons positif. Respons tersebut akan berlanjut ke tindakan yang sejalan dengan passion kita.

Berdasarkan artikel dari tim Mayo Clinic, kegunaan asertif yang ketiga adalah mampu memanajemen stres. Menjadi asertif berarti mengungkapkan segala sesuatunya secara tegas, namun tetap tenang.

Perilaku ini dapat membuat seseorang terhindar dari perasaan terpendam. Sebab, perasaan ini akan berpotensi meledak di kemudian hari.

Bagaimana menerapkan asertif dalam dunia kerja?

Setelah mengetahui kegunaan dan pentingnya bersikap asertif, timbul pertanyaan mengenai bagaimana cara menerapkannya di dunia kerja. Karena itu, Betterup merangkumnya dalam beberapa cara sebagai berikut.

1. Melatih percakapan

Rapat tim akan diadakan tiga hari lagi, lalu apa yang harus dilakukan? Kamu dapat melakukan latihan bicara untuk menunjukkan kontribusimu. Pelajarilah materi yang akan dibahas dalam rapat dan siapkanlah kritik atau saran secara jelas dan berdasar.

Baca juga: Kupas Tuntas Persiapan Dunia Kerja di Podcast Obsesif

Lakukan verifikasi terhadap informasi yang didapat sehingga kamu tidak akan bicara omong kosong.

2. Terbuka akan tanggapan positif maupun negatif

Keterbukaan berarti menerima segala jenis tanggapan dari lawan bicara. Apabila terdapat pujian, tanggapilah dengan rendah hati. Jika kritik yang keluar, tanggapilah dengan perasaan tenang dan pikiran jernih.

3. Ekspresikan diri secara positif

Jangan takut menyampaikan opini sendiri. Belajarlah melihat tanggapan-tanggapan dari lawan bicara ketika kamu menyampaikan pendapat. Dari sini, kamu dapat mengevaluasi cara mengekspresikan diri agar tidak menyakiti perasaan orang lain.

Menjadi asertif memang bukan hal yang mudah. Baik dari sisi orang yang pasif ataupun agresif, akan sama-sama sulit untuk mempelajari teknik komunikasi ini.

Tetapi apa salahnya untuk mencoba bukan? Pengalaman dapat memberi kita pelajaran untuk melakukan hal yang lebih baik ke depannya.

Dengarkan pengalaman-pengalaman lain seputar pengembangan diri di duia kerja hanya melalui siniar OBSESIF di spotify. Kamu juga dapat menyimak siniar bertajuk “Belajar menjadi Asertif” bersama Vicario Reinaldo melalui tautan berikut https://dik.si/obsesifS6E7.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com