Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2022, 07:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biasanya, seseorang akan menghindari kucing jika takut atau tidak menyukainya.

Namun, tak jarang pula ada yang “terpaksa” menghindarinya karena reaksi alergi yang dideritanya.

Ya, tak sedikit pencinta kucing yang terpaksa menghindar dari hewan kesayangannya itu karena mengalami beberapa gejala alergi.

Bentuknya bisa bersin-bersin, mata berair, ataupun hidung meler, saat menemukan bulu kucing menempel di furnitur rumah.

Baca juga: 6 Ras Kucing Bertelinga Besar yang Bikin Gemas

Namun, jika alergi yang kita derita memiliki salah satu atau beberapa gejala di atas, sebenarnya lama kelamaan kita bisa menoleransi kehadiran kucing di rumah.

Perlu diingat, sebelum memeliharanya, kita tetap perlu melakukan tes alergi terlebih dahulu, terutama jika menderita asma.

Nah, untuk memahami cara mengendalikan gejala alergi kita di dekat si anabul, simak tips berikut.

Bersihkan rumah dari alergen lain

Jika ingin membawa pulang anabul ke rumah, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membersihkan rumah dari alergen lain, seperti tungau, debu, dan jamur.

Untuk diketahui, sebagian besar alergen di udara (termasuk bulu kucing) dapat menempel pada bahan lembut seperti gorden dan penutup lantai.

Namun, kita bisa membersihkannya dengan beberapa cara.

Pertama, pakailah blind sebagai penutup jendela. Namun jika kita tidak bisa menggantinya dengan alasan rumah kontrakan dan semacamnya, sering-seringlah membersihkan gorden dengan vacuum cleaner.

Baca juga: 6 Pertimbangan Sebelum Mantap Memelihara Kucing, Pemula Harus Tahu

Lalu jika memungkinkan, ganti furnitur berlapis kain dengan kulit.

Selain itu, sebaiknya hindari penggunaan lilin beraroma dekoratif, bunga rampai, dan penyegar udara plug-in. Pasalnya, ini dapat memperburuk gejala alergi.

Terakhir, ganti karpet wall to wall dengan lantai kayu atau ubin. Jika tidak, bersihkan karpet secara rutin dan menyeluruh.

Minum obat alergi

Ada beberapa obat alergi yang biasa diresepkan, obat alami seperti BioAllers, atau injeksi alergi yang bisa dicoba.

Namun, tetap konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum memakainya.

Kunjungi teman yang memelihara kucing

Cobalah kunjungi teman yang memelihara kucing dengan perilaku aktif dan dekati kucing itu saat dalam keadaan tenang.

Lalu, jangan lupa untuk meminta izin jika perlu menggunakan semprotan pereda alergi jika dibutuhkan.

Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, minumlah obat satu setengah jam sebelum bertemu teman.

Baca juga: Anak Autisme Disarankan Memelihara Kucing

Kita juga perlu membiarkan kucing milik teman untuk beradaptasi dengan kita terlebih dahulu.

Jadi, cobalah mengulurkan tangan untuk menguji reaksi kucing. Jika kucing terlihat menggosokkan kepalanya ke tangan kita, artinya kucing mengizinkan kita untuk mengelusnya.

Kucing juga bisa diajak ke pangkuan kita asalkan gejala alergi masih bisa terkendali.

Lalu perlu diperhatikan, jangan berkunjung terlalu lama, Misalnya, sekitar 15 menit saja.

Setelah itu, kunjungi kembali kucing yang sama dalam 1-2 minggu kemudian. Namun, tinggallah lebih lama, sekitar satu setengah jam.

Lama kelamaan, kita bisa mengunjungi kucing lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com