Beberapa kasus infeksi pada gusi juga bisa memicu munculnya nyeri gigi.
Pada umumnya, keluhan ini disebabkan oleh penumpukan plak akibat tidak menjaga kebersihan gigi secara rutin.
Seiring waktu berjalan, bakteri akan menyebabkan gusi memerah, berdarah dan membengkak.
Jika penyakit gusi tidak segera diatasi, maka dampak terparahnya adalah gigi perlu ditindaklanjuti dengan proses pencabutan gigi di fasilitas kesehatan agar gejalanya tidak meluas.
Sakit gigi tak hanya disebabkan oleh masalah kebersihan gigi yang tidak dijaga dengan baik.
Kebiasaan kita saat mengunyah makanan hingga gerakan berulang yang berasal dari rahang juga dapat menjadi penyebab sakit gigi.
Kebiasaan tersebut di antaranya mengungah makanan terlalu kuat hingga memberikan tekanan berlebih pada gigi, hingga secara tidak sadar sering mengatupkan gigi saat tertidur pulas.
Pada gigi normal, lapisan enamel gigi yang kokoh dapat melindungi saraf yang ada di dalamnya.
Lain cerita jika seseorang memiliki gigi sensitif. Gigi tersebut cenderung memiliki enamel gigi mulai aus sehingga saraf gigi dapat dengan mudah bersentuhan dengan teksur hingga suhu makanan atau minuman yang kita konsumsi.
Itu dapat menimbulkan nyeri di gigi dan memberikan perasaan tidak nyaman.
Gigi bungsu yang tidak dicabut dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup signifikan.
Kehadiran gigi bungsu ini bisa menghalangi atau mengganggu pertumbuhan gigi dewasa seiring bertambahnya usia.
Selain posisinya dapat menekan saraf dan tulang gigi di sekitarnya. Seiring waktu, beberapa keluhan seperti nyeri dan perasaan tidak nyaman, kemerahan, gigi bengkak bahkan tumor bisa dipicu akibat gigi bungsu yang tidak dicabut.
Baca juga: 9 Cara Cepat Mengobati Sakit Gigi di Malam Hari
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.