Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 17/01/2023, 07:23 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ukuran penis kerap menjadi kekhawatiran para pria pada satu titik dalam kehidupan mereka.

Ada asumsi, ukuran penis mempengaruhi kepuasan aktivitas seksual, kendati hal ini sudah dibantah para ahli berulang kali.

Ukuran penis yang besar juga dianggap sebagai simbol kejantanan, kesuburan, hingga kekuatan.

Segala asumsi tersebut membuat banyak pria terobsesi untuk memperbesar penis mereka.

Baca juga: Mitos Tentang Ukuran Penis, Mana yang Benar?

Banyak metode, hingga produk pembesar penis beredar di pasaran yang diklaim dapat memberikan hasil memuaskan, namun belum terbukti secara ilmiah.

Namun benarkah cara-cara itu bisa berhasil?

Cara memperbesar penis

Berikut adalah cara-cara memperbesar ukuran penis yang telah kami rangkum dari berbagai sumber:

1. Gunakan pompa vakum

Dalam kasus tertentu, pompa vakum penis bisa membantu pria yang mengalami hambatan sirkulasi darah untuk meraih dan mempertahankan ereksi.

Umumnya, pompa vakum digunakan pria lanjut usia yang memiliki kondisi diabetes atau disfungsi ereksi. Alat ini hanya membantu mengelola gejala, tidak menyembuhkan penyakit.

Anjuran untuk penggunaan pompa vakum adalah sekitar 1-2 jam sebelum bercinta untuk memberikan efek penis yang besar dan panjang.

Namun perlu digarisbawahi, penggunaan pompa vakum terlalu sering atau terlalu lama bisa merusak jaringan elastis pada penis.

Akibatnya, ereksi menjadi kurang optimal, penis mengalami mati rasa, kerusakan jaringan dan pembuluh darah, dan dalam kasus terburuk bisa berujung pada impotensi.

Baca juga: Waspada Efek Melakukan Pembesaran Penis Sembarangan

2. Menurunkan berat badan

Cara ini terbilang aman untuk membuat ukuran penis terlihat lebih besar. Pasalnya, kelebihan berat badan menyebabkan timbunan lemak menutupi organ vital, sehingga batang penis tampak lebih kecil.

Dengan menurunkan berat badan, batang penis akan lebih terlihat dan ukurannya seolah lebih panjang dan besar.

3. Suplemen dan krim topikal

Suplemen dan krim topikal pembesar penis diklaim mengandung hormon, vitamin, mineral atau rempah-rempah yang efektif membesarkan penis.

Tetapi, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Beberapa produk justru bisa berbahaya.

Sebagian besar produk obat-obatan pembesar penis tidak mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Artinya, tidak ada jaminan mengenai keamanan dari komposisi atau bahan kimia yang terkandung dalam obat pembesar penis.

Beberapa produsen bahkan secara terbuka menyebutkan potensi efek samping atau kerusakan permanen yang ditimbulkan dari produk obat pembesar penis.

Baca juga: Bagaimana Perbandingan Ukuran Penis Indonesia dengan Negara Lain?

4. Latihan fisik

Melakukan latihan fisik merupakan cara alami yang dinilai bisa membantu memperbesar penis.

Latihan fisik disebut mampu memperlancar aliran darah di dalam tubuh, termasuk ke penis. Ini membuat ereksi pada penis menjadi sempurna.

5. Jelqing

Pada dasarnya, jelqing hampir sama seperti masturbasi. Namun teknik ini dilakukan lebih lambat dan teratur.

Penis diurut dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk berulang kali agar meningkatkan kualitas ereksi penis.

Meski terbilang aman, jelqing bisa menyebabkan iritasi, cedera, atau pembentukan jaringan parut jika terlalu sering dilakukan.

Efektivitas jelqing dalam pembesaran penis pun belum terbukti secara medis. Makanya, berhati-hatilah sebelum mencoba teknik ini.

Baca juga: Simak, 3 Cara Alami untuk Memperbesar Penis

6. Menggantungkan beban pada penis

Menggantungkan beban pada penis sepertinya menyakitkan jika dibayangkan. Faktanya, metode ini merupakan salah satu cara tertua dalam upaya membesarkan penis.

Tergantung dari bobot beban yang digunakan, metode menggantungkan beban bisa memperpanjang penis meski tidak meningkatkan ketebalan.

Tetapi hati-hati, tidak ada dasar ilmiah yang bisa mendukung keamanan metode ini.

Beberapa bukti menunjukkan, memperbesar penis dengan memanfaatkan beban justru menimbulkan lesi, stretch mark, penurunan sensitivitas pada penis, kerusakan jaringan, hingga impotensi.

7. Peregangan

Ketika melakukan peregangan, kita menggunakan tangan untuk memijat jaringan di batang penis agar tampak membesar dan lebih panjang.

Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebelum mencoba peregangan penis, yaitu:

  • Lakukan latihan saat penis dalam kondisi rileks
  • Hentikan peregangan jika timbul rasa sakit atau tidak nyaman pada penis
  • Saat melakukan peregangan, posisi tubuh duduk atau berdiri dengan bersandar ke dinding
  • Latihan ini sebaiknya hanya dilakukan 1-2 kali sehari untuk mencegah cedera
  • Jika ingin melakukan peregangan secara rutin, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter

Caranya, kita bisa memegang kepala penis dan menarik penis ke atas untuk diregangkan selama sekitar 10 detik.

Tarik penis ke arah kiri selama 10 detik, kemudian arahkan ke kanan dalam durasi yang sama. Ulangi langkah tersebut sekali atau dua kali sehari dalam waktu lima menit.

Baca juga: 6 Mitos soal Penis dan Orgasme, Pria Perlu Tahu

8. Memakai penis extender

Sesuai namanya, penis extender adalah alat untuk memanjangkan penis. Penis dimasukkan ke dalam tabung khusus, kemudian alat ditarik setiap hari secara rutin.

Studi yang dimuat dalam jurnal BJU International menjelaskan, penis extender memanfaatkan proses alami tubuh untuk merangsang regenerasi sel dalam jaringan penis.

Studi tersebut menyimpulkan, perangkat ini bisa memperpanjang penis rata-rata sekitar 2,5 sentimeter secara permanen.

Kita perlu menggunakan alat ini lebih kurang 4-6 jam setiap hari, selama enam bulan.

Perlu dicatat, metode penis extender tidak bebas risiko. Masalah yang timbul akibat penggunaan alat ini mencakup kerusakan jaringan dan pembuluh darah.

9. Operasi

Pembedahan atau operasi untuk memperbesar penis umumnya dibagi dua, yaitu operasi memperbesar lingkar penis dan operasi memperpanjang penis.

Operasi memperbesar lingkar penis dilakukan dengan menyuntikkan lemak yang diambil dari bagian tubuh lain ke dalam penis.

Hanya saja, efek samping dari operasi ini bisa memicu komplikasi seperti terbentuknya jaringan parut, nyeri, bengkak, dan infeksi.

Sementara itu, operasi memperpanjang penis adalah teknik yang umum digunakan.

Ligamen yang menghubungkan penis dan tulang kemaluan dipotong. Kemudian, kulit pada pangkal penis dicangkok supaya panjang penis bertambah.

Ketika tidak dalam keadaan ereksi, penis yang sudah dilakukan operasi ini rata-rata akan menjadi lebih panjang sekitar 1-2 sentimeter. Tetapi ukuran penis saat ereksi akan sama seperti sebelum dioperasi.

Operasi memperpanjang penis dapat menyebabkan ereksi menjadi tidak stabil, sehingga mengganggu kenyamanan dalam berhubungan intim.

Baca juga: Jangan Khawatir, Ukuran Penis Kecil Dapat Berikan Kepuasan Bercinta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com