Anak laki-laki yang memasuki pubertas akan melalui sejumlah tahap. Supaya lebih jelas, simak yang berikut ini.
Tahap ini disebut sebagai prapubertas. Anak laki-laki belum mengalami perubahan yang terlihat ketika pubertas.
Di sini perubahan fisik pada anak laki-laki akan dimulai. Anak laki-laki memasuki tahap ketua pada usia 9-14 tahun.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Pubertas Anak Laki-laki
Tahap 2 biasanya dibarengi dengan sejumlah tanda, seperti
Terjadi perubahan fisik pada anak laki-laki secara cepat antara usia 10-16 tahun.
Biasanya anak laki-laki akan mengalami:
Pada tahap ketiga ini terjadi pembesaran kelenjar payudara anak laki-laki yang disebut ginekomastia.
Ginekomastia dapat dialami sekitar 50 persen anak laki-laki pada usia 11-15 tahun dan biasanya masa ini berakhir ketika pubertas selesai.
Anak laki-laki yang masuk tanda keempat artinya mereka sudah mencapai pubertas penuh.
Pada usia 11-16 tahun, anak laki-laki akan mengalami:
Pubertas anak laki-laki berakhir pada tahap kelima yang ditandai dengan selesainya pertumbuhan dan perkembangan fisik.
Baca juga: Memahami Pubertas, Masa Transisi Anak Menjadi Lebih Dewasa
Di sini, rambut kemaluan dapat memanjang hingga ke paha dan beberapa di antaranya tumbuh hungga ke pusar.
Sebagian anak laki-laki selesai pubertas pada usia 17 tahun tetapi tidak menutup kemungkinan baru berakhir di usia 20 tahun.
Orangtua juga perlu mengetahui bahwa anak laki-laki bisa mengalami pergolakan emosional.
Peningkatan testosteron ditambah dengan tekanan sosial dapat menyebabkan perilaku murung, ledakan emosi dan perselisihan keluarga.
Emosi yang tidak tertangani bisa menyebabkan anak laki-laki menarik diri, tidak melakukan hal-hal yang disukai, bahkan mengisolasi diri.