Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Deep Frying, Teknik Menggoreng yang Bikin Makanan Renyah

Kompas.com - 14/08/2022, 09:22 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam memasak, tentunya ada beragam teknik berbeda yang mempengaruhi rasa dan tekstur masakan misalnya deep frying.

Seperti namanya, deep frying adalah sebuah teknik memasak di mana suatu makanan benar-benar direndam dalam minyak atau lemak yang sangat panas.

Nah, karena minyak menghantarkan panas dengan sangat baik, deep frying dapat dilakukan dengan sangat cepat.

Cara ini juga menghasilkan makanan yang renyah di luar, namun lembut di dalam.

Baca juga: Benarkah Menggoreng dengan Air Fryer Lebih Sehat? Ini Penjelasannya

Lalu dikutip dari situs Delighted Cooking, rupanya tradisi deep frying ini sudah ada sejak lama dan digunakan oleh orang-orang dengan budaya berbeda.

Biasanya, teknik menggoreng ini akan digunakan untuk membuat makanan ringan yang juga banyak dijual di restoran dan stand street food di seluruh belahan dunia.

Menerapkan deep frying di rumah

Deep fry juga bisa dilakukan sendiri di rumah.

Namun berhati-hatilah. Sebab, proses memasaknya tidak semudah kelihatannya.

Tujuan deep frying adalah membuat minyak cukup panas untuk merenyahkan bagian luar makanan tanpa menembus lapisan dalam, sehingga makanan benar-benar hangat luar dalam karena air dalam makanan dipanaskan oleh minyak di sekitarnya.

Nah, jika suhu terlalu tinggi, bagian luar makanan akan gosong, dan bagian dalam akan mentah.

Baca juga: 6 Cara Mudah Memasak Dada Ayam, Memanggang hingga Menggoreng

Sebaliknya, jika terlalu rendah, minyak akan menembus makanan, membuatnya berminyak dan terasa berat.

Untuk itu, suhu paling ideal untuk deep frying adalah sekitar 177 derajat Celcius.

Artinya minyak harus memiliki titik asap yang sangat tinggi, agar tidak gosong atau terbakar selama proses deep frying.

Jadi, minyak safflower, minyak kacang, dan lemak babi adalah yang paling cocok digunakan untuk teknik deep frying, tidak seperti mentega dan minyak zaitun yang memiliki titik asap yang sangat rendah.

Ada banyak cara menggunakan minyak goreng lebih hemat untuk mengatasi kenaikan harga di pasaran.SHUTTERSTOCK/tiverylucky Ada banyak cara menggunakan minyak goreng lebih hemat untuk mengatasi kenaikan harga di pasaran.
Kendati demikian, ghee alias clarified butter tetap bisa menjadi media deep frying yang bagus.

Selain itu, deep frying juga bisa jadi teknik menggoreng yang berbahaya karena minyaknya yang panas.

Selain dapat menyebabkan luka bakar yang parah jika terciprat minyak, kebakaran bisa lebih mudah terjadi saat melakukan teknik.

Untuk itu, tingkatkanlah keamanan saat memasak.

Misalnya, dengan menggunakan sendok berlubang panjang (long slotted spoon) untuk membalikkan makanan, memantau suhunya dengan termometer yang baik, dan memasang layar untuk membatasi percikan.

Namun jika kebakaran kecil mulai terjadi saat deep frying, padamkan api dengan alat pemadam api yang dirancang khusus untuk kebakaran minyak atau soda kue.

Pastikan jangan pernah menyiramkan air saat kebakaran akibat minyak.

Lalu setelah makanan selesai digoreng, sebaiknya tiriskan terlebih dahulu di atas handuk kertas atau dalam wadah berlubang agar minyak berlebih tersaring dan mencegah makanan berminyak berlebihan.

Kita juga bisa menyimpan minyak berlebih yang telah disaring itu untuk digunakan kembali selama belum menghitam.

Bisa juga melakukan daur ulang jika ingin menggunakannya kembali dan jika kondisinya terlalu parah maka bisa langsung membuangnya.

Namun ingatlah untuk tidak membuangnya ke wastafel. Pasalnya, minyak dapat mengakibatkan penyumbatan di kemudian hari.

Lalu terakhir, sebisa mungkin makanlah makanan hasil deep fried selagi panas, renyah dan segar.

Pasalnya, gorengan dingin bisa jadi lembek, berminyak, dan tidak enak dimakan.

Baca juga: Bahaya Makan Gorengan Berlebihan, Termasuk Memicu Penuaan Dini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com