Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengutil, Tindakan Kriminal atau Gangguan Kesehatan Mental?

Kompas.com - 15/08/2022, 12:12 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Media sosial tengah ramai soal konsumen minimarket yang tepergok mengutil cokelat.

Salah satu karyawan mendapati konsumen yang mengambil sejumlah produk cokelat tanpa membayar.

Semakin aneh ketika konsumen yang bermasalah itu rupanya datang dengan mengendarai mobil sehingga dianggap mampu membayar produk yang dicurinya itu.

Baca juga: Konsumen yang Ancam Pegawai Alfamart dengan UU ITE Tak Hanya Mengutil Cokelat

Sejumlah netizen menilai, orang tersebut mengutil bukan karena tidak mampu membelinya melainkan karena mengidap kecanduan yang biasa disebut kleptomania.

Kleptomania, gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang kecanduan mengutil

Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang membuat seseorang merasakan dorongan yang tidak terkendali untuk mencuri sesuatu.

Penderitanya tahu jika mengutil adalah perbuatan yang salah dan bisa memicu masalah namun tidak dapat menghentikan dirinya sendiri untuk melakukannya.

Para ahli mengklasifikasikan kleptomania sebagai gangguan kontrol impuls yang berkaitan dengan masalah pengendalian diri dalam perilaku dan emosi.

Baca juga: Perhatikan, 6 Cara Cegah Perilaku Kleptomania pada Anak

Biasanya, para penderita kleptomania merasa bersalah, malu, atau stres karena sudah mengutil.

Mereka berusaha menebus perbuatannya dengan mengembalikan barang tersebut, menyumbangkannya untuk amal atau membayar barang yang sudah diambilnya itu.

Hal ini juga yang menyulitkan mereka untuk mendapatkan bantuan medis karena kebanyakan malu atas tindakannya atau terlanjur terjebak stigma sebagai pengutil.

Kleptomania bisa terjadi pada semua orang dengan segala usia, mulai usia 4-77 tahun.

Namun perempuan lebih cenderung menderita kecanduan ini dibandingkan pria meskipun kasusnya tergolong jarang terjadi di seluruh populasi.

Gejala kleptomania

Kecanduan mengutil bisa dikenali berdasarkan gejala utamanya yakni seseorang yang bertindak berdasarkan dorongan atau kebutuhan yang tak tertahankan untuk mencuri barang atau benda.

Baca juga: Kleptomania pada Anak Ganggu Fungsi Psikologis, Apa Solusinya?

Beberapa hal lain yang bisa jadi gejalanya adalah:

  • Barang-barang itu tidak dicuri karena kebutuhan atau karena nilainya.
  • Seseorang merasakan ketegangan atau antisipasi sebelum mencuri, diikuti oleh kesenangan, kelegaan atau emosi positif lainnya segera sesudahnya.
  • Begitu emosi positif memudar, kebanyakan penderita kleptomania merasa bersalah, malu atau menyesal.
  • Beberapa orang membuang barang curian, memberikannya kepada orang lain atau menyumbangkannya untuk amal. Lebih jarang, seseorang akan menimbun barang curian, diam-diam mengembalikannya atau mengembalikan dan membayarnya.
  • Mencuri tidak direncanakan, dan seseorang dengan kleptomania melakukannya sendiri. 

Penyebab kleptomania

Ilustrasi kleptomaniapinterest.com Ilustrasi kleptomania
Kecanduan mengutil seperti kleptomania tidak menular atau diturunkan dari orangtua ke anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com