Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2022, 14:21 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Yahoo

KOMPAS.com - Sebuah studi baru yang mengamati tentang kesehatan dan pola pergerakan manusia menemukan bahwa anak-anak di Jepang berjalan dengan cara berbeda dibanding anak-anak di negara lain.

Dilansir dari Yahoo, studi yang baru saja diterbitkan dalam jurnal “Scientific Reports” tersebut menemukan bahwa pola gaya berjalan anak-anak Jepang berusia 6 hingga 12 tahun berbeda dari anak-anak di negara maju lainnya.

Untuk diketahui, gaya berjalan seseorang merupakan pola motorik yang kompleks dan sangat vital dalam kehidupan manusia sehari-harinya, meski jarang disadari.

Bahkan, diyakini bahwa memahami pola berjalan seseorang memiliki dampak positif dalam menentukan kualitas hidup dan kesehatan seseorang.

Karena itu, tak heran bila banyak peneliti yang mempelajari tentang rangkaian gerakan yang dilakukan menggunakan pinggul, lutut, dan kaki itu.

Baca juga: Membaca Kepribadian dari Cara Berjalan

Cara berjalan anak Jepang

Tim peneliti dari Nagoya University di Jepang pun termasuk dari banyak peneliti yang mempelajari hal itu. Namun, mereka berfokus pada variasi gerakan tungkai bawah saat berjalan yang berkaitan dengan usia seseorang.

Hasilnya, para peneliti menemukan empat perbedaan besar di antara cara berjalan anak-anak dari beberapa kelompok usia.

Adapun rinciannya, bisa disimak di bawah ini.

Pertama, anak-anak Jepang dalam kelompok usia 11 hingga 12 tahun terbukti lebih banyak melangkah per menitnya dibanding mereka yang berusia enam hingga delapan tahun.

Lalu, tim peneliti juga menemukan bahwa anak berusia 11 hingga 12 tahun di Jepang memiliki langkah yang lebih pendek dibanding anak dalam kelompok usia 9 hingga 10 tahun.

Anak-anak dalam kelompok usia 11 hingga 12 tahun juga menunjukkan rentang gerak di lutut yang lebih sedikit selama berjalan.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, anak semakin jarang melakukan plantar fleksi, alias  gerakan “menjatuhkan” jari kaki ke bawah, seperti berjinjit.

Lebih lanjut, salah satu peneliti utama dari studi baru tersebut, Ito Tadashi dari Departemen Ilmu Kesehatan Terpadu di Nagoya University, meyakini bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola gaya berjalan di antara anak-anak Jepang.

“Kami percaya bahwa perbedaan gaya hidup, bentuk tubuh, dan faktor budaya akan mempengaruhi gaya berjalan anak-anak Jepang,” kata Ito kepada Independent.

Ito menambahkan, meski tidak akan mempengaruhi kesehatan anak-anak Jepang, gaya berjalan itu memang menunjukkan karakteristik yang berbeda dari anak-anak di negara lain.

Hasil penelitian itu juga dianggap memiliki manfaat bagi dunia ortopedi.

“Temuan ini dapat menjadi alat penting untuk menilai gaya berjalan normal dan patologis seseorang, serta dapat menentukan efektivitas pengobatan di dunia ortopedi dan rehabilitasi pada mereka yang mengalami gangguan gaya berjalan,” lanjut Ito.

Para peneliti pun berharap temuan ini dapat membantu mereka mempelajari bagaimana menilai perubahan perkembangan dan kelainan gaya berjalan melalui pola gaya berjalan anak-anak.

Baca juga: Manfaat Berjalan Kaki, Mampu Redakan Nyeri Sendi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Yahoo
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com