KOMPAS.com - Desainer kawakan Denny Wirawan punya tips agar perancang busana muda dapat mendesain koleksi yang sustainable atau keberlanjutan.
Isu keberlanjutan sudah menjadi perhatian Denny lantaran industri fesyen menjadi salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia.
Perlu diketahui bahwa banyaknya limbah yang dihasilkan tidak terlepas dari meningkatnya produksi garmen (produksi pakaian jadi) setiap tahunnya.
Dikutip dari Fashion Revolution, sejak tahun 2000 sudah terjadi peningkatan jumlah garmen sebanyak dua kali lipat setiap tahun.
Bahkan produksi pakaian tercatat melampaui 100 miliar untuk pertama kalinya pada tahun 2014.
Meski mendatangkan cuan bagi brand maupun desainer, sayangnya industri fesyen diperkirakan menghasilkan 92 juta ton limbah tekstil setiap tahun.
Limbah dari industri fesyen juga diprediksi meningkat hingga 60 persen antara tahun 2015-2030 dengan jumlah total tahunan mencapai 148 juta ton.
Nah, berangkat dari permasalahan itu, Denny mengatakan desainer perlu memutar otak ketika memanfaatkan bahan.
Misalnya menggunakan potongan-potongan kain pascaproduksi yang diolah kembali menjadi satu piece baju.
"Desain juga menjadi penerapan dari sustainability. (Diusahakan) Sesedikit mungkin, seminimal mungkin menghasilkan perca."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.