Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Wajah, Bisa Cegah Penuaan

Kompas.com - 16/08/2022, 14:17 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Perlu diketahui, beberapa vitamin yang sudah disebutkan bisa mendatangkan manfaat bagi kulit.

Misalnya, ketika seseorang menggunakan minyak vitamin E di kulitnya, maka ia dapat mengobati berbagai masalah kulit, seperti psoriasis dan eksim.

3. Efek antibakteri

Minyak zaitun merupakan makanan yang mempunyai sifat antibakteri.

Penelitian kecil yang dilakukan Dermatitis melihat dampak penggunakan minyak zaitun untuk bakteri Staphylococcus aureus pada kulit.

Hasilnya minyak zaitun dapat menunjukkan sifat antibakteri asalkan makanan yang satu ini dikombinasikan dengan minyak kelapa.

Minyak kelapa diperlukan lantaran minyak yang murni lebih efektif dalam menghilangkan bakteri.

Meski begitu, minyak zaitun terkadang dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit.

4. Melembapkan

Teruntuk wanita yang khawatir kulitnya kering ketika beraktivitas, kalian tak perlu khawatir.

Karena kulit yang kering bisa dilembapkan dengan minyak zaitun yang sering digunakan untuk melembutkan kulit dan rambut.

Baca juga: Selain Melembapkan Kulit, Minyak Zaitun Punya Banyak Manfaat Lho

Biasanya beberapa orang menggunakan minyak zaitun sebagai lotion pelembap dengan mengoleskannya ke kulit sebelum menghilangkan minyak berlebih.

Sebagai alternatif, minyak dapat dioleskan ke kulit yang lembab untuk mencegah perasaan berminyak.

5. Cegah penuaan dini

Penelitian yang diterbitkan di University of Minnesota Medical School mendapati manfaat lain dari minyak zaitun untuk kecantikan.

Makanan tersebut mengandung resveratrol yang dapat mengaktifkan jalur tertentu ke dalam sel untuk meningkatkan masa hidup dan penuaan.

Namun, Doug Mashek, Ph.D sebagai salah satu peneliti yang terlibat mengatakan, mengonsumsi minyak zaitun saja tidak cukup.

Baca juga: 6 Manfaat Minyak Zaitun untuk Wajah

Agar resveratrol aktif, diperlukan usaha menurunkan berat badan dengan berpuasa, membatasi kalori, dan berolahraga secara teratur.

"Kami menemukan cara kerja lemak ini adalah pertama-tama harus disimpan dalam hal-hal mikroskopis yang disebut tetesan lipid," kata Mashek.

"Yaitu, bagaimana sel-sel menyimpan lemak. Kemudian, ketika lemak dipecah selama olahraga atau puasa adalah ketika sinyal dan efek menguntungkan direalisasikan," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com