Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri
KOMPAS. com - Saat seseorang sudah memutuskan menikah, pikiran yang sebelumnya hanya berfokus pada diri sendiri harus dimodifikasi.
Ketika sudah terlibat dalam hubungan pernikahan, pendewasaan diri harus dilakukan. Hal ini karena menyatukan idealisme dua kepala untuk satu misi dan tujuan pernikahan yang sama jelas bukan perkara yang mudah.
Buktinya, banyak pasangan yang akhirnya memilih berpisah. Hal ini ditandai dengan angka perceraian yang meningkat tiap tahunnya yang salah satu alasannya adalah ketidakcocokan.
Mengutip Databoks dari laporan BPS, jumlah kasus perceraian pada tahun 2021 mencapai 447.743 kasus. Angka tersebut meningkat 53,50 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya 291.677 kasus.
Sebanyak 337.343 kasus atau 75,34 persen perceraian terjadi karena cerai gugat, yakni perkara yang gugatannya diajukan oleh pihak istri. Sementara sebanyak 110.440 kasus atau 24,66 persen perceraian terjadi karena cerai talak atau oleh suami.
dr. Dharmawan A. Purnama, PhD. Psychiatrist, Psikiater & Founder Smart Mind Center Consulting, dalam siniar Anyaman Jiwa episode “Life After Me: We” menjelaskan pandangannya mengenai cara menjaga hubungan rumah tangga agar tetap harmonis.
Berikut adalah beberapa cara yang harus dipahami antarpasangan dan dilakukan agar hubungan pernikahan tetap harmonis juga terhindar dari pemikiran atau penyelesaian konflik yang salah.
Dalam teori pertukaran sosial, tindakan sosial adalah ketika manusia saling memberi atau menukar objek-objek yang mengandung nilai antarindividu berdasarkan tatanan sosial tertentu. Hal ini menunjukkan adanya konstruksi sosial tentang memberi dan menerima dalam interaksi manusia.
Baca juga: Waspada, Ini Tanda Hubunganmu Toxic
Dalam pernikahan, konstruksi tersebut berupa menerima objek tidak nyata berupa komitmen dan keyakinan atas hubungan. Sedangkan, memberi bermakna usaha menjaga hubungan dengan komitmen, bertanggung jawab, dan saling memahami satu sama lain.
Adapun perubahan kebiasaan, pandangan hidup, hingga pertentangan kecil akan membuat seseorang berulang kali ingin menyerah pada hubungan pernikahan. Apalagi kita akan menghabiskan waktu berdua dengan pasangan dan siap menyaksikan sisi terbaik dan terburuk dari mereka.
Oleh karenanya sebagai individu kita juga harus mengenal diri sendiri dari luar dan dalam terlebih dahulu.
Selain itu, jangan lupa membuat rencana masa depan dengan menyertakan pasangan. Karena rencana tersebut dapat menjadi pengingat adanya tujuan bersama sekaligus memvalidasi keberadaan pasangan.
Berikut hal-hal yang bisa dilakukan agar hubungan pernikahan tetap harmonis.
Edward Waring mengemukakan bahwa cara membangun keintiman dalam hubungan dapat dilakukan melalui keterbukaan diri, misalnya dengan mengadakan agenda rutin untuk bercerita bersama pasangan.
Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan yang dapat mengeksplorasi informasi terutama perihal rencana masa depan, kebutuhan fisik dan batin, aspirasi, sikap, keyakinan, hingga prinsip satu sama lain.
Hal ini sejalan dengan pendapat para psikolog yang dimuat dalam American Psychological Association (APA).
Baca juga: Berdamai dengan Quarter Life Crisis
Pisahkan ikatan emosional dari keluarga tempat Anda dibesarkan. Hal ini bertujuan membentuk identitas baru dengan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang.
Dengarkan lebih lengkap cara menjaga hubungan agar tetap harmonis bersama siniar Anyaman Jiwa episode “Life After Me: We” di spotify. Dengarkan juga episode menarik lainnya mengenai cara menjaga kesehatan mental dalam tiap hubungan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.