KOMPAS.com - Kista adalah benjolan seperti kantung yang mengandung bahan tertentu baik itu cairan, semipadat atau gas seperti lepuh.
Bisa muncul di jaringan tertentu tubuh, yang sebenarnya bukan hal normal dari area tersebut.
Kista memiliki membran yang berbeda dan terpisah dari jaringan di dekatnya dengan bagian luarnya disebut sebagai dinding kista.
Kista memiliki ukuran yang bervariasi, ada yang sangat kecil sehingga tergolong mikroskopis hingga sangat besar.
Baca juga: 7 Cara Pengobatan Rumahan untuk Penyakit Kista Ovarium
Kista yang berukuran sangat besar bisa mendesak organ dalam dan memicu masalah kesehatan.
Khususnya jika kista tersebut berisi nanah dan menyebabkan infeksi sehingga menjadi abses.
Ada berbagai jenis kista yang mungkin muncul di tubuh kita baik di wajah, kulit, lengan, selangkangan, atau di dalam organ seperti hati, ovarium, ginjal hingga otak.
Umumnya kista bersifat jinak meskipun kadangkala kondisinya tergolong berbahaya dan mengandung sel ganas yang bisa memicu kanker.
Namun ada beberapa jenis kista yang lebih sering dialami dan berisiko tinggi, yang sebaiknya kita kenali gejalanya.
Kista ini dikenal juga dengan istilah jerawat nodulocystic yakni jenis jerawat parah yang membuat pori-pori kulit tersumbat sehingga menyebabkan infeksi dan peradangan.
Baca juga: 5 Gaya Hidup demi Terbebas dari Kista Rahim
Ini adalah kista yang muncul di antara membran arachnoid dan otak atau sumsum tulang belakang serta mengandung cairan serebrospinal.
Kista arachnoid dapat mempengaruhi bayi yang baru lahir yang disebabkan proses perkembangan janin.
Selain itu, ada juga kista arachnoid sekunder yang terjadi akibat dari cedera kepala, tumor, atau meningitis.
Disebut juga dengan kista poplitea yang bisa memicu gejala seperti:
Penyakit kista ini biasanya muncul karena masalah pada sendi lutut, seperti radang sendi atau robekan tulang rawan.
Baca juga: Mengenal Penyakit Kista di Batang Otak Sarwendah Istri Ruben Onsu