Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2022, 11:16 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kista adalah benjolan seperti kantung yang mengandung bahan tertentu baik itu cairan, semipadat atau gas seperti lepuh.

Bisa muncul di jaringan tertentu tubuh, yang sebenarnya bukan hal normal dari area tersebut.

Kista memiliki membran yang berbeda dan terpisah dari jaringan di dekatnya dengan bagian luarnya disebut sebagai dinding kista.

Kista memiliki ukuran yang bervariasi, ada yang sangat kecil sehingga tergolong mikroskopis hingga sangat besar.

Baca juga: 7 Cara Pengobatan Rumahan untuk Penyakit Kista Ovarium

Kista yang berukuran sangat besar bisa mendesak organ dalam dan memicu masalah kesehatan.

Khususnya jika kista tersebut berisi nanah dan menyebabkan infeksi sehingga menjadi abses.

Berbagai jenis kista yang perlu dikenali

Ada berbagai jenis kista yang mungkin muncul di tubuh kita baik di wajah, kulit, lengan, selangkangan, atau di dalam organ seperti hati, ovarium, ginjal hingga otak.

Umumnya kista bersifat jinak meskipun kadangkala kondisinya tergolong berbahaya dan mengandung sel ganas yang bisa memicu kanker.

Namun ada beberapa jenis kista yang lebih sering dialami dan berisiko tinggi, yang sebaiknya kita kenali gejalanya.

  • Kista jerawat

Kista ini dikenal juga dengan istilah jerawat nodulocystic yakni jenis jerawat parah yang membuat pori-pori kulit tersumbat sehingga menyebabkan infeksi dan peradangan.

Baca juga: 5 Gaya Hidup demi Terbebas dari Kista Rahim

  • Kista arachnoid

Ini adalah kista yang muncul di antara membran arachnoid dan otak atau sumsum tulang belakang serta mengandung cairan serebrospinal.

Kista arachnoid dapat mempengaruhi bayi yang baru lahir yang disebabkan proses perkembangan janin.

Selain itu, ada juga kista arachnoid sekunder yang terjadi akibat dari cedera kepala, tumor, atau meningitis.

Disebut juga dengan kista poplitea yang bisa memicu gejala seperti:

  1. sakit lutut
  2. benjolan di belakang lutut
  3. perasaan penuh di belakang lutut
  4. bengkak di lutut dan kaki bagian bawah
  5. kekakuan atau sesak yang terletak di bagian belakang lutut

Penyakit kista ini biasanya muncul karena masalah pada sendi lutut, seperti radang sendi atau robekan tulang rawan.

Baca juga: Mengenal Penyakit Kista di Batang Otak Sarwendah Istri Ruben Onsu

Kista Bartholin muncul jika saluran kelenjar Bartholin, yang berada di dalam vagina, tersumbat.

Keluhan ini bisa diobati baik dengan pembedahan atau konsumi antibiotik yang diresepkan dokter.

Kista payudara merupakan kasus yang tergolong sering terjadi dengan keluhan yang serius.

Kista ini bisa muncul dan berubah ukurannya sepanjang siklus menstruasi yang dialami wanita namun juga bisa menghilang dengan sendirinya.

Baca juga: Kista Payudara

Operasi maupun pembedahan bisa dilakukan apabila kondisnya tergolong serius dan memicu rasa sakit yang parah.

Menurut American Cancer Society, kista sederhana tidak meningkatkan risiko kanker payudara.

Konon, ada kemungkinan kecil bahwa kista kompleks mungkin mengandung kanker atau meningkatkan risiko kanker seseorang di kemudian hari, tergantung pada hasil biopsi.

  • Kista dermoid

 Kista dermoid bisa muncul pada kulit orang dewasa, folikel rambut, kelenjar keringat, dan gumpalan rambut panjang, serta lemak, tulang, tulang rawan, dan jaringan tiroid.

Bisa dikatakan, jenis kista ini dapat terbentuk di mana saja di tubuh

Ilustrasi kista ovarium, ciri-ciri kista ovarium, gejala kista ovarium.Shutterstock/metamorworks Ilustrasi kista ovarium, ciri-ciri kista ovarium, gejala kista ovarium.
Kista ovarium biasanya dialami oleh wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur karena pembentukannya terjadi selama proses ovulasi.

Sebagian besar kista ovarium bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala namun ada juga yang ukurannya sangat besar sehingga mengkhawatirkan.

Sindrom ovarium polikistik mengacu pada saat ovarium mengembangkan banyak kista kecil.

Baca juga: 5 Cara Alami Mengobati Kista Ovarium, Wajib Dipahami Semua Wanita

  • Kista pankreas

Kista ini sering disebut sebagai pseudokista karena tidak benar-benar mengandung sel maupun membran yang ada pada kista sesungguhnya.

Sebaliknya, hal ini muncul ketika sel-sel pankreas terluka atau meradang maupun enzim pankreas bocor sehingga merusak jaringan pankreas.

Mengenali gejala kista di tubuh kita

Selain uraian di atas, ada banyak jenis kista lain yang mungkin muncul di tubuh kita.

Kista bisa muncul akibat terjadinya infeksi, kelenjar sebaceous tersumbat, atau bahkan tindikan.

Oleh sebab itu, kita sebaiknya mengenali gejala kista sejak awal agar bisa mendapatkan penanganan terbaik.

Gejala kista biasanya memang sangat bervariasi tergantung pada jenis yang kita derita.

Namun kebanyakan kasus akan diawali dengan adanya benjolan abnormal, terutama ketika kista berada tepat di bawah kulit.

Baca juga: Kenali Gejala Kista Ovarium, Wanita Perlu Waspada

Banyak kista internal, seperti yang terjadi di ginjal atau hati, mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Biasanya kita baru bisa memastikannya setelah menjalani pemeriksaan lengkap seperti MRI, CT atau ultrasound.

Ada juga kista yang tidak memicu rasa sakit sama sekali seperti kista kulit kecuali jika benjolannya pecah, terinfeksi atau meradang.

Di sisi lain, kista payudara dan kista otak memicu sejumlah gejala seperti nyeri atau sakit kepala.

Baca juga: 5 Gaya Hidup demi Terbebas dari Kista Rahim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com