KOMPAS.com - Anak laki-laki yang terlambat pubertas sebaiknya tidak dianggap sepele oleh orangtua.
Pasalnya terlambatnya pubertas kemungkinan disebabkan oleh masalah kesehatan dan bisa berdampak pada pertumbuhan anak laki-laki.
Perlu diketahui bahwa pubertas pada anak laki-laki berlangsung dalam lima tahap ketika mereka berusia 9-17 tahun.
Pubertas pada anak laki-laki memang lebih lambat ketimbang anak perempuan yang mengalami masa peralihan ke dewasa saat usia 8-13 tahun.
Baca juga: Ciri-ciri Anak Laki-laki Alami Pubertas, Selain Mimpi Basah
Anak laki-laki yang terlambat pubertas bisa disebabkan oleh masalah perubahan pertumbuhan yang lebih lambat dari biasanya atau late bloomer.
Dilansir dari MedlinePlus, pubertas anak laki-laki yang terlambat juga dapat dipengaruhi oleh hipogonadisme.
Hipogonadisme merupakan kondisi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon untuk pertumbuhan dan perkembangan selama pubertas.
Hal tersebut bisa terjadi apabila testis mengalami gangguan atau tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Faktor lain yang menyebabkan terlambatnya anak laki-laki pubertas adalah masalah pada otak.
Baca juga: Remaja Jangan Takut! Atasi Masalah Pubertas dengan 5 Tips Ini
Kondisi kesehatan yang bisa menimbulkan hipogonadisme:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.