KOMPAS.com - Keberadaan tikus yang bersarang di dalam hunian terkadang dianggap remeh oleh pemilik rumah.
Padahal tikus bisa menularkan penyakit kepada manusia, selain menggerogoti kabel, perabotan rumah, dan mencuri makanan.
Penyakit yang ditimbulkan oleh tikus kemungkinan berasal dari tempat tinggal hewan pengerat ini yang kotor.
Sebab, tikus biasanya mencari makan tempat sampah, bersarang di selokan, ruangan gelap, tanah, tempat yang lembap, maupun loteng.
Baca juga: 10 Cara Membasmi Tikus dari Dalam Rumah, Bisa Dicoba
Tikus dapat menularkan penyakit ke manusia melalui feses, air liur, termasuk urinnya.
Nah, hewan pengerat tersebut juga bisa menjadi inang bagi kutu, tungau, dan parasit lain yang berisiko membawa penyakit.
Meski kemungkinan tikus menggigit manusia terbilang kecil, hewan pengganggu ini bisa melancarkan serangan bila merasa terpojok dan terancam.
Karena alasan itulah tikus sebaiknya segera dibasmi dari dalam hunian supaya pemilik rumah bisa bertempat tinggal tanpa rasa waswas.
Baca juga: 4 Tanaman Ini Bisa Mengusir Tikus, Mudah Ditanam di Rumah
Apabila tikus menggigit manusia, ada sejumlah penyakit yang bisa ditimbulkan. Dilansir dari Healthline, berikut daftarnya.
Manusia korban gigitan tikus dapat mengalami reaksi alergi.
Hal tersebut pernah dibuktikan dalam studi tahun 2014 berjudul "Immunotherapy for mouse bite anaphylaxis and allergy".
Studi mendapati bahwa seorang penjaga hewan merasakan reaksi alergi setelah digigit oleh tikus laboratorium.
Penjaga hewan yang berusia 55 tahun itu pada awalnya digigit tikus laboratorium di jari tengahnya.
Sepuluh menit kemudian, tubuhnya merasa gatal dan muncul ruam pada bagian lengan.
Penjaga hewan tersebut juga merasakan pembengkakan pada bibir dan pusing lima menit setelahnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.