KOMPAS.com - Menstrual cup adalah alat kesehatan yang belakangan muncul sebagai pengganti pembalut maupun tampon untuk perempuan haid.
Cangkir menstruasi ini dianggap lebih ramah lingkungan sekaligus efektif sekaligus nyaman dipakai.
Para perempuan bisa bergerak lebih bebas tanpa harus terlalu sering menggantinya ketika aliran menstruasi sedang deras.
Namun, banyak perempuan yang belum memahami cara memakai menstrual cup sehingga ragu untuk berpindah menggunakannya.
Baca juga: 7 Fakta Penting Menstrual Cup, Alternatif Pembalut yang Minim Plastik
Menstrual cup, seperti namanya, memiliki bentuk seperti cangkir yang terbuat dari silikon.
Cangkir menstruasi tidak menyerap aliran darah, seperti pembalut atau tampon, namun bisa menampung darah menstruasi ketika dipakai di dalam vagina.
Penggunaan menstrual cup memang makin populer belakangan ini namun sebenarnya alat sanitasi ini sudah eksis sejak tahun 1800-an.
Awalnya, bentuknya berupa karung karet yang dilekatkan pada cincin yang juga memiliki tali, untuk menariknya keluar dari vagina.
Dalam perkembangannya, menggunakan menstrual cup terbukti lebih aman dan sangat efektif karena daya tampungnya cukup banyak.
Penggunaannya bisa bertahan 6-12 jam tergantung aliran menstrusi yang kita alami.
Baca juga: Baru Pertama Coba Menstrual Cup? Perhatikan 6 Hal Ini Sebelum Pakai
Selain itu, cangkir menstruasi yang terbuat dari silikon bisa bertahan hingga 10 tahun sehingga bisa dipakai ulang.
Berbeda dari pembalut atau tampon yang bersifat sekali pakai, kita bisa mencuci menstrual cup ketika sudah dipakai dan menggunakannya kembali.
Meski demikian, dianjurkan untuk mulai menggantinya beberapa tahun sekali agar kualitasnya tetap terjaga.
Ukuran yang lebih kecil cocok untuk perempuan yang memiliki aliran menstruasi tergolong ringan, baru pertama kali menggunakan menstrual cup atau berusia di bawah 30 tahun.
Baca juga: Cek Fakta, Benarkah Pakai Menstrual Cup Bikin Tak Perawan?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.