KOMPAS.com - Bagi beberapa wanita, memiliki bulu yang lebat, terutama di area kemaluan atau sekitar vagina membuat rasa kurang nyaman.
Maka, tak heran jika berbagai metode dan layanan yang dapat menghilangkan bulu di sekitar area kemaluan (vagina waxing) tetap memiliki peminatnya tersendiri.
Menurut dokter spesialis kulit, Dr Shilpi Khetarpal, MD, vagina waxing terdiri dari berbagai macam metode, salah satunya adalah brazilian waxing.
Baca juga: 7 Hal yang Harus Dihindari Setelah Melakukan Brazilian Waxing
Brazilian wax adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan semua atau sebagian besar rambut di area kemaluan.
Jadi Brazilian wax adalah salah satu metode dalam vagina waxing.
Meski terbilang cepat dan efisien, brazilian waxing terasa menyakitkan. Namun demikian, --seperti dijelaskan Khetarpal, ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari metode ini.
Jika kita mempersiapkan diri dengan baik, brazilian waxing mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan ruam, benjolan, hingga iritasi.
Brazilian waxing akan menarik rambut keluar dari akarnya, sehingga bulu kita tetap halus lebih lama daripada yang kita lakukan dengan pisau cukur.
Pada akhirnya, rambut akan tumbuh kembali, tetapi brazilian waxing dapat membuat bebas rambut selama 3-4 minggu.
Jika kita melakukan brazilian waxing berulang kali, rambut sering kali mulai tumbuh kembali lebih lembut dan lebih tipis.
Baca juga: Perbedaan Bikini Waxing dan Brazilian Waxing
Seiring waktu, metode ini dapat lebih mudah dan tidak terlalu menyakitkan. Kita pun kemudian bisa pergi lebih lama di antara sesi/jadwal waxing.
Brazilian waxing tetap memang memiliki beberapa risiko:
Brazilian waxing bisa sangat tidak nyaman hingga pada skala rasa sakit. Tapi, melakukannya untuk yang pertama kali biasanya yang terburuk.
Adalah hal yang umum untuk mengalami benjolan dan kemerahan, terutama tepat setelah waxing. Ini bersifat sementara, dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Kulit yang di-waxing mungkin terasa gatal saat sembuh. Cobalah untuk tidak menggaruk karena dapat mengiritasi kulit.
Baca juga: Mengenal Brazilian Wax dan Manfaatnya untuk Penampilan
Meskipun tidak terlalu umum, penelitian menunjukkan, mencabut rambut kemaluan meningkatkan risiko terkena vulvodynia, atau nyeri kronis pada vulva.
Apabila kita ingin mencoba brazilian wax, tips ini bisa membantu kita mempersiapkan diri untuk mendapatkan hasil terbaik.
Lewati waxing jika kulit mulai terasa panas, dan atau ketika kira menyadari memiliki kulit yang sangat sensitif.
"Waxing saat mengonsumsi isotretinoin dapat menyebabkan bekas luka permanen. Itu berlaku untuk pilihan waxing yang panas maupun dingin," kata Khetarpal.
Baca juga: Mengenal Brazilian Wax, Manfaat, Risiko, dan Persiapan Melakukannya
Waxing memang memiliki risiko infeksi atau cedera jika tidak dilakukan dengan benar.
"Jadi, baca ulasan dan mintalah rekomendasi untuk menemukan salon yang dapat dipercaya," kata Khetarpal.
Dan, pastikan waxer harus memakai sarung tangan dan tidak pernah "double-dip".
Dengan kata lain, mereka harus menggunakan tongkat baru setiap kali mengambil lilin dari pot, daripada mencelupkan kembali tongkat yang sama untuk mengoleskan lilin ke kulit.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, kita dapat mengambil beberapa langkah sederhana untuk mempersiapkan diri sebelum janji temu:
Panjang rambut harus antara seperempat dan tiga perempat inci agar waxer dapat melakukan tugasnya dengan lebih baik.
Baca juga: 6 Aktivitas yang Harus Dihindari Pasca-Brazilian Wax
Jika lebih panjang, kita mungkin perlu memangkasnya sebelum melakukan waxing.
Mengeksfoliasi area kemaluan sebelum waxing dapat mencegah rambut tumbuh ke dalam.
Minum ibuprofen atau acetaminophen sekitar setengah jam sebelum janji temu untuk melakukan waxing.
Baca juga: Hati-hati, Risiko Berhubungan Seks setelah Waxing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.