KOMPAS.com - Lemak tubuh biasanya berada tepat di bawah kulit kita. Ini dinamakan lemak subkutan.
Tapi ada juga lemak visceral yang terletak jauh di dalam perut. Lemak visceral melekat di organ-organ tubuh seperti hati dan usus.
Penumpukan lemak visceral bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang kurus. Lemak ini meningkatkan risiko kesehatan serius seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Oleh karena itu, lemak visceral harus disingkirkan dari tubuh. Salah satu caranya, dengan mengonsumsi suplemen.
"Lemak perut berbahaya dalam banyak hal, terutama karena mengganggu kesehatan organ dan metabolisme," ungkap dokter spesialis obstetri dan ginekologi Michael Green, MD.
"Organ hati, jaringan, dan usus seseorang melakukan gerakan halus untuk mengatur metabolisme. Dan aktivitas ini bisa terganggu karena lemak visceral."
Baca juga: 5 Cara Untuk Menghilangkan Lemak Visceral yang Berbahaya
Alyssa Wilson, RD, ahli diet dan pelatih metabolisme di Signos menjelaskan lebih jauh mengenai jenis lemak perut.
"Ada dua jenis lemak utama di perut. Pertama lemak subkutan, atau lemak perut yang berada tepat di bawah kulit. Kedua adalah lemak visceral, atau lemak yang mengelilingi organ kita," katanya.
"Setiap individu memiliki baik lemak perut subkutan maupun lemak visceral dalam tingkatan tertentu untuk bertahan hidup. Tapi kelebihan lemak akan membawa risiko kesehatan."
Lalu bagaimana cara menghilangkan lemak visceral ini? Para ahli menjelaskan empat bahan alami ini untuk menghilangkan lemak visceral:
1. Licorice yang mengandung flavonoid
Lukyanovsky menekankan, licorice atau akar manis tidak aman dikonsumsi individu dengan tekanan darah tinggi.
"Efek samping licorice dapat meliputi peningkatan tekanan darah, penurunan kadar kalium, sakit kepala, dan kelelahan," imbuhnya.
Demi mendapatkan manfaat terbaik, ia menyarankan untuk mengimbangi asupan licorice yang mengandung flavonoid dengan berolahraga.
Seperti dilaporkan National Library of Medicine, studi menunjukkan licorice dengan flavonoid aman bila dikonsumsi dalam jumlah 1200 mg/hari.
Baca juga: Bisa Memicu Penyakit, Ini Kiat Sukses Mengecilkan Lemak Perut
2. Minyak ikan
"Minyak ikan menyebabkan pengurangan massa lemak secara menyeluruh dan termasuk suplemen yang aman digunakan untuk meningkatkan kadar kolesterol," ujar dia.
Namun, lanjut Lukyanovsky, ada potensi reaksi ketika suplemen minyak ikan dikonsumsi bersama dengan obat pengencer darah, yang berpotensi meningkatkan risiko pendarahan.
"Kemungkinan efek sampingnya adalah mimisan, mencret dan heartburn. Mereka yang berisiko pendarahan harus dipantau saat mengonsumsi suplemen minyak ikan," terangnya.
Dilaporkan Mayo Clinic, asam lemak omega-3 bisa didapatkan dari ikan yang direbus atau dipanggang, bukan digoreng.
Suplemen minyak ikan dinilai dapat membantu individu yang memiliki kadar trigliserida tinggi (pemicu penyakit jantung dan stroke) atau rheumatoid arthritis (peradangan pada sendi di tubuh, termasuk tangan dan kaki).
Meski aman dikonsumsi, asupan minyak ikan yang berlebihan berisiko menyebabkan pendarahan dan memengaruhi respons kekebalan tubuh, seperti dilaporkan Mayo Clinic.
Belum diketahui apakah minyak ikan aman dikonsumsi individu yang alergi makanan laut atau tidak. Maka dari itu, cobalah berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen minyak ikan.
Baca juga: Agar Lemak Visceral Hilang, Begini Cara Mengatasinya
3. Capsaicin
Sama seperti licorice dan minyak ikan, senyawa capsaicin juga bisa menimbulkan efek samping.
"Kemungkinan efek samping mencakup iritasi, terbakar, gatal, dan mati rasa. Pemberian suplemen ini perlu diperhatikan dengan baik agar tidak menyebabkan luka bakar," lanjut Lukyanovsky.
Baca juga: Hindari Penyakit Berbahaya, Ini Trik Cegah Tumpukan Lemak Visceral
4. Jahe
"Studi meta-analisis baru-baru ini menemukan asupan jahe dikaitkan dengan penurunan berat badan, rasio pinggang-pinggul, serta indeks resistensi insulin," tuturnya.
"Diperkirakan, jahe dapat membantu penurunan lemak berkat efek jahe yang menyeimbangkan gula darah."
"Studi awal menunjukkan, sepasang senyawa fenolik yang dianggap bertanggung jawab atas efek penyeimbangan gula darah ini adalah gingerol dan shogaol."
Seperti dilaporkan Rumah Sakit Mount Sinai, dalam dosis tinggi jahe dapat memicu efek samping seperti heartburn ringan, diare, iritasi pada mulut, dan sakit perut.
Baca juga: Tips Ampuh HIlangkan Lemak Perut, Menurut Studi