Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Mengatasi Kebiasaan Menunda

Kompas.com - 24/08/2022, 13:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Mempunyai segudang aktivitas dalam kurun waktu 24 jam memang sangat melelahkan. Tak jarang, kita beranggapan jika waktu tersebut tak akan cukup untuk melakukan semuanya. Padahal, kita sendiri yang tak bijak dalam memanfaatkannya.

Salah satu ‘penyakit’ dari ketidakbijaksanaan ini adalah prokrastinasi atau menunda-nunda pekerjaan.

Tindakan ini biasanya direalisasikan dengan menunda menyelesaikan pekerjaan sampai menit terakhir atau bahkan melewati tenggat waktu. Ahli mengungkapkan jika prokrastinasi merupakan bentuk kegagalan manusia dalam mengatur diri sendiri.

Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan juga dilakukan oleh Afiqah Rizky Riyani, Teman Halo Jiwa Indonesia. Ia menceritakan kisah dan pengalamannya ini lewat siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Sampai Kapan Menunda-nunda [Istilah Prokrastinasi]”.

Afiqah menjelaskan jika prokrastinasi adalah tindakan mengganti tuas berkepentingan tinggi dengan berkepentingan rendah. Hal ini menyebabkan tugas penting menjadi tertunda.

Orang dengan tindakan ini akan beranggapan bahwa menunda pekerjaan bukanlah suatu masalah.

Faktor Sering Menunda-nunda

Ada banyak penyebab mengapa seseorang bisa menunda pekerjaan. Kondisi fisik juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa orang tersebut sering menunda-nunda pekerjaannya.

Jika kondisi tubuh seseorang tidak fit, pekerjaan jadi tertunda karena ia tak bisa menyelesaikan pekerjaannya.

Baca juga: 5 Cara Membangun Relasi dengan Atasan

Prokrastinasi juga dialami oleh orang dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD) yang sering dikaitkan dengan perfeksionisme.

Penderitanya akan ketakutan membuat kesalahan baru, ragu apakah sudah melakukannya dengan benar, atau khawatir akan ekspektasi orang lain terhadap diri sendiri.

Selain itu, perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kekurangan energi juga menyulitkan kita untuk memulai dan menyelesaikan tugas yang sederhana.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Untuk menghindarinya, Harvard Business Review membagikan cara yang bisa dilakukan agar kita terbebas dari prokrastinasi.

1. Jadwalkan Pekerjaan secara Konsisten

Saat mendapatkan sebuah proyek besar, kita memerlukan penyusunan strategi bisnis dengan analisis data yang kompleks. Meski cenderung menantang, kita bisa meringankannya apabila dilakukan secara konsisten setiap hari dalam pola yang teratur.

Buatlah jadwal dan prioritas kegiatan. Hal ini dilakukan agar kita fokus pada kegiatan tersebut. Jangan lakukan aktivitas lain di luar jadwal yang telah ditentukan.

2. Buat Rencana untuk Memulai Tugas Baru

Saat mendapat tugas baru, pastikan strategi untuk mengerjakannya. Pertama, pertimbangkan tiga opsi bagaimana kita bisa menyelesaikan tugas tersebut.

Selanjutnya, analisis hal-hal yang menghambat. Kemudian, hitung berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. 

Terakhir, periksa kembali tugas yang sudah dikerjakan.

Baca juga: Pentingnya Nilai Kejujuran untuk Anak

3. Atur Emosi

Kita cenderung menghindari tugas yang membangkitkan emosi negatif karena bisa menyebabkan stres.

Untuk mengatasinya, mayoritas orang yang menggunakan taktik penghindaran lebih rentan menderita depresi, cemas, ADHD, dan gangguan makan. Hal itu bisa memburuk jika kita tak segera mengatasinya.

Oleh sebab itu, kita harus bisa mengatur emosi dengan sebaik mungkin. Jika dihadapkan dengan suatu tugas yang berat, tarik napas perlahan.

Tunggu sampai diri tenang, baru kemudian kita mengerjakannya.

Selain itu, menurut Afiqah, kita juga bisa menciptakan kebiasaan disiplin sesuai dengan yang direncanakan. Mulai bangun tidur lebih awal, melakukan aktivitas lainnya secara disiplin.

Baca juga: Cara Mengelola Pikiran dan Mental Setelah Menikah

“Akan selalu pekerjaan yang datang. Jadi harus menyelesaikan pekerjaan yang sekarang. Coba pikirkan kemungkinan yang nantinya akan menghambat pekerjaan kita,” tutupnya.

Simak pembahasan lengkap seputar “Sampai Kapan Menunda-nunda [Istilah Prokrastinasi]” dalam siniar Anyaman Jiwa yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/anjiw_prokrastinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com