Seperti emolien lainnya, minyak zaitun dapat dibiarkan selama beberapa jam (termasuk semalaman, jika kita mau).
Tetapi, pastikan untuk mengaplikasikan pelembap di atasnya.
Dan, karena minyak zaitun adalah minyak, bagaimana pun penggunaannya tidak boleh berlebihan.
Minyak zaitun dapat ditemukan di banyak produk perawatan kulit seperti serum dan minyak wajah.
Baca juga: 3 Manfaat Minum Minyak Zaitun Serta 2 Risikonya
Sebagai emolien dengan sifat oklusif, minyak zaitun akan bekerja paling baik ketika kelembapan maksimum disegel ke dalam kulit.
Ini terjadi biasanya pada langkah terakhir dari rutinitas -misalnya, di siang hari, gunakan tepat sebelum tabir surya.
Kita juga dapat menggunakannya sebelum atau mencampurnya dengan pelembap.
Sama seperti semua pelembap, waktu terbaik untuk mengoleskan minyak zaitun adalah ketika kulit masih sedikit basah dari mandi atau berendam.
Kendati semua jenis kulit dapat memeroleh manfaat dari minyak zaitun, disarankan untuk tidak menggunakannya jika kulit sedang berjerawat.
Sebab, asam lemak dalam minyak zaitun dan semua minyak nabati secara umum adalah sumber makanan bagi bakteri dan ragi penyebab jerawat untuk tumbuh.
Lalu, komponen asam oleat dari minyak zaitun dapat memperburuk dermatitis dan tidak boleh digunakan di dekat bayi.
Baca juga: 6 Manfaat Minyak Zaitun untuk Wajah
Selain itu, minyak zaitun tampaknya tidak memiliki efek antibakteri seperti beberapa minyak nabati lainnya (terutama, minyak kelapa). Jadi, sebaiknya tidak digunakan sebagai penghapus riasan sendiri.
Terakhir jika kulit kita cenderung berminyak, secara alami kulit akan menghasilkan sebum tingkat tinggi.
Dengan demikian berpotensi membuat kebutuhan akan lebih banyak emolien yang tidak diperlukan dalam rutinitas harian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.