Jika dua cara di atas belum cukup untuk menenangkan diri. Coba cara lainnya, yaitu dengan menutup mata sejenak.
Menutup mata dapat mengurangi rangsangan yang direspons otak ketika kekhawatiran itu menyerang.
Kemudian fokus pada tarikan napas dan ulangi sampai perasaan cemasnya mereda.
Namun ketika menutup mata, pastikan tidak sedang berkendara atau segera mencari tempat yang aman untuk sekadar menenangkan diri.
Beberapa orang merasa terbantu dengan menemukan suatu obyek untuk memusatkan perhatian selama serangan panik berlangsung.
Pilih suatu obyek yang dapat terlihat jelas. Misalnya pusatkan pandangan mata ke arah detik jam, warna menarik atau benda lainnya sembari melakukan latihan pernapasan.
Otot yang merasa tegang juga termasuk ke dalam gejala fisik akibat serangan panik.
Lakukan sejumlah gerakan untuk sekadar merilekskan otot seperti peregangan, atau beberapa gerakan yang bisa mengendurkan otot lebih rileks.
Sama seperti latihan pernapasan, teknik relaksasi otot juga dapat membantu menghentikan kecemasan dan mengendalikan respons tubuh agar lebih memahami keadaan sekitar.
Teknik imajinasi untuk menenangkan diri perlu dilatih agar jika sewaktu-waktu panik itu muncul, maka gejalanya dapat teratasi dengan mudah.
Cara ini cocok diterapkan apabila kita terlalu sering mengalami panic attack.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di dalam ruang khayal dapat mengelola kecemasan.
Oleh karena itu, biasakan membayangkan momen-momen bahagia untuk dapat menenangkan diri ketika kecemasan yang dirasa terlalu berlebihan.
Membawa minyak lavender di dalam tas ke manapun kita pergi dapat membantu meringankan gejala kecemasan.
Seperti kita ketahui, aroma lavender berkhasiat dalam menenangkan dan memberikan perasaan rileks.
Ikuti anjuran sesuai penggunaan yang aman agar saat digunakan tidak menimbulkan masalah lain.
Seperti iritasi kulit dan sensasi kulit terbakar akibat mengoleskan minyak lavender yang mengandung konsentrat tinggi atau penggunaanya berlebihan.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Serangan Panik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.